MATA INDONESIA, JAKARTA-Kota Solo siap menjadi tuan rumah working group pertama menjelang pertemuan Trade Industry and Investment Working Group (TIIWG) atau Kelompok Kerja Industri dan Investasi Perdagangan G-20.
“Tadi sudah dibahas semua, siap semua, santai aja. Hotelnya sudah dipilih, venuenya sudah dipilih,” ujar Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.
Gibran mengaku hanya memilih satu hotel karena menggunakan sistem bubble, seperti hanya sebuah kompetisi olahraga. Menurut dia, nantinya kegiatan tersebut akan melibatkan banyak UMKM yang sebelumnya sudah dikurasi.
“Hotelnya satu aja, jangan banyak-banyak. Kan mau dibuat bubble, nggak bisa disebar-sebar kayak gitu. Sama lah kayak Piala Menpora atau Liga 2 itu sistemnya,” katanya.
Gibran mengaku Kota Solo sangat diuntungkan dengan kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut digelar selama enam hari. Dimana empat hari untuk meeting dan lainnya. Sehingga ia berharap kegiatan tersebut bisa mendukung percepatan pemulihan ekonomi untuk Kota Solo.
“Nanti banyak kok event-event sebelum G-20. Nanti melibatkan produk-produk lokal semua yang sudah kita kurasi,” katanya.
Kementerian Perindustrian menunjuk Kota Solo menjadi tuan rumah working group pertama menjelang pertemuan TIIWG G-20. Kegiatan dihelat pada 29-30 Maret 2022.
Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional, Eko Cahyanto, mengatakan Solo dipilih lantaran menjadi simpul Soloraya yang memiliki banyak industri berkembang. Pertimbangan lainnya.
Kota Bengawan telah mendirikan Akademi Komunitas (AK) Tekstil di dekat Solo Technopark (STP) untuk menyokong program akselerasi industri.
“Kita mengangkat tema soal akselerasi industri 4.0 dan sustainable industrial development (perkembangan industri berkelanjutan). Industri-industri di Solo dan sekitarnya sudah menyesuaikan diri dengan standar keberlanjutan global. Ada juga yang sudah menerapkan green office lewat penggunaan panel surya,” katanya.