Soal Viral Suntik Vaksin Covid-19 Kosong, Ini Tanggapan Kemenkes

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kementerian Kesehatan (Kemenkes) angkat bicara terkait kejadian suntikan vaksin kosong di kawasan Pluit, Jakarta Utara.

Jubir Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmidzi mengatakan, pengawasan dari institusi maupun pihak yang bertanggung jawab atas program vaksinasi harus diperkuat. Hal ini untuk mencegah kejadian serupa kembali terjadi.

“Ini tentunya perlu monitoring dari penanggung jawab dari institusi pelaksana vaksinasi,” katanya,

Pengawasan, lanjut dia, penting dilakukan oleh penanggung jawab vaksinasi. Dengan begitu, penyuntikan vaksin kepada masyarakat berjalan sesuai dengan ketentuan.

Nadia pun enggan berkomentar lebih jauh. Menurut dia, saat ini kejadian tersebut sedang ditangani oleh pihak yang berwajib. “Ini sudah ditangani pihak kepolisian,” katanya.

Sebelumnya publik media sosial digegerkan oleh cuitan di Twitter terkait insiden vaksin kosong di kawasan Pluit, Jakarta Utara. Menurut cuitan tersebut, vaksinator hanya melayangkan kata maaf dan melakukan suntik ulang setelah diprotes warga.

Kapolres Jakarta Utara Kombes Guruh Arif membenarkan insiden tersebut terjadi di wilayah hukumnya. Dia juga mengatakan, anggota sudah diterjunkan dalam melakukan penyelidikan terkait.

“Iya anggota kami masih bergerak di lapangan. Anggota kami masih bergerak di lapangan ya,” katanya.

Guruh menambahkan, beberapa saksi juga sudah diperiksa oleh anggota Polres Jakarta Utara. Namun demikian, Guruh belum bisa merinci detil terkait siapa saja yang sudah dimintai keterangan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Produksi Sampah di Jogja masih Didominasi Bahan Organik, DLH Jogja Minta Masyarakat Terapkan Biopori

Mata Indonesia, Yogyakarta - Ketua Tim Penanganan Sampah, DLH Kota Jogja, Mareta Hexa Sevana, menyoroti dominasi sampah organik dalam produksi sampah di wilayahnya yang mencapai lebih dari 50 persen. Mareta menekankan pentingnya perhatian terhadap masalah ini, terutama dari rumah tangga di Kota Yogyakarta.
- Advertisement -

Baca berita yang ini