Soal Posisi Ahok di BUMN, Jawaban Jokowi Santuy

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Presiden Jokowi tidak mau ketinggalan mengomentari posisi mantan wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di BUMN. Meski dijawab dengan santuy.

Menurut Jokowi, kinerja Ahok selama ini sudah sama-sama diketahui publik, tetapi untuk soal posisinya, Presiden meminta masyarakat menyerahkan kepada Kementerian BUMN.

Alasannya saat ini kementerian tersebut sedang melakukan seleksi penempatan untuk Ahok sehingga masyarakat diminta mengikuti saja prosesnya.

Ketika ditanya apakah posisi direksi atau komisaris yang bakal diberikan kepada lelaki kelahiran Belitung Timur itu, Jokowi memberikan jawaban diplomatis.

“Bisa dua-duanya,” kata Presiden di Istana Negara, Kamis 14 November 2019.

Sebelumnya, Menteri BUMN, Erick Thohir menegaskan sebanyak 142 perusahaan milik negara membutuhkan figur pendobrak seperti Ahok.

Namun, Erick tidak mengungkapkan dengan pasti BUMN mana yang dalam keadaan darurat sehingga perlu dobrakan kebijakan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

Oleh : Loa Murib Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan. Aksi brutal OPM sebelumnya telah mengganggu stabilitas dan menimbulkan luka mendalam, termasuk pembunuhan terhadap para pekerja pembangunan gereja di Wamena. Tak hanya itu, kelompok ini juga terlibat dalam perusakan hutan untuk ladang ganja ilegal, sebuah aktivitasyang menunjukkan bahwa tindakan mereka tidak lagi sekadar bernuansa ideologis, namunjuga merusak ekosistem dan tatanan sosial di daerah tersebut. Dalam konteks ini, langkahTNI hadir sebagai bentuk perlindungan negara terhadap warga yang selama ini hidup dalamketakutan. Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM...
- Advertisement -

Baca berita yang ini