Soal Penyerangan Air Keras, Novel Baswedan ‘Ngadu’ ke PBB

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menjadi salah satu pembicara dalam sidang PBB di Gedung CR6 Gedung ADNEC, Abu Dhabi, Uni Emirates Arab. Penyidik senior Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan membahas mengenai penyerangan air keras yang dialami dirinya.

Novel mengawali pembahasannya dengan membeberkan kesuksesan KPK di Indonesia dalam memberantas korupsi.

“Keberadaan KPK menaikkan 21 poin Indeks Persepsi Korupsi (IPK) dari 17 menjadi 38 dan menurut data TI, kenaikan ini terbaik dunia,” ujarnya.

Ia mengatakan selama bertugas sebagai kasatgas penyidik, tidak kurang ada 197 tersangka yang berhasil dijebloskan ke penjara. Termasuk ketua MK, Ketua DPR, 3 menteri, 6 gubernur, 72 anggota DPR/DPRD, 18 bupati dan walikota, 2 jendral polisi, 4 hakim dan 3 jaksa.

“Dari tuntutan TPPU dari kasus yang ditangani ini berhasil sebesar lebih dari Rp 2 triliun,” katanya.

Menurut Novel, karena sejumlah kasus yang ditanganinya itu, teror hingga penyerangan pun terjadi. Ada sekitar tujuh teror yang dialami. Mulai disiram air keras hingga kedua mata hampir buta, tiga kali ditabrak motor dan mobil hingga terluka. Dipenjarakan, dikriminalisasi, dan beberapa bentuk teror lain.

Dari teror yang terakhir, lanjutnya, terhitung sudah 979 hari kasus penyerangan tersebut belum terungkap.

Dia pun menegaskan bahwa lembaga anti korupsi dimana pun, tidak boleh takut. Resiko besar muncul karena berbuat benar.

Novel Baswedan berharap, PBB dapat mengeluarkan resolusi yang dapat lebih melindungi pegawai antikorupsi. Prinsip perlindungan tersebut sendiri diatur dalam Jakarta Principle on Anti corruption, dokumen yang disepakati dunia pada November 2012 di Jakarta.

 

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini