Soal Pelukannya dengan Surya Paloh, Jokowi Beri Alasan Menyejukkan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Soal pelukan Presiden Jokowi dan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh masih menjadi perbincangan hingga Selasa 12 November 2019. Namun, Jokowi menilainya sebagai sesuatu yang baik untuk bangsa Indonesia.

“Rangkulan, pelukan, salaman di antara para pemimpin adalah sebentuk silaturahmi, senantiasa memperteguh komitmen kebangsaan, kenegaraan, persaudaraan, persatuan, kerukunan. Kenapa tidak?” begitu pernyataan Jokowi melalui akun media sosial resminya, Selasa.

Polemik soal pelukan tersebut sudah terjadi beberapa hari belakangan, setelah Surya Paloh memeluk Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman.

Peristiwa itu dikomentari Jokowi dengan menyatakan dia tidak pernah mendapat pelukan seerat kedua elit partai politik tersebut.

Maka, saat Jokowi hadir di acara penutupan Kongres Partai Nasdem, Senin malam Surya Paloh pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu dan langsung memeluknya ketika bertemu.

Bukan hanya Jokowi, penutupan kongres itu juga dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan putrinya Puan Maharani. Publik sebelumnya menganggap mereka sedang bermusuhan, karena Mega tidak menyalami Paloh saat hadir di pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini