Soal Ledakan Bom di Myanmar, KBRI: WNI Aman!

Baca Juga

MATA INDONESIA, NAYPYIDAW – Duta Besar Indonesia untuk Myanmar, Iza Fadri menegaskan bahwa Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di negara tersebut dalam kondisi aman. Untuk diketahui, para WNI sempat mengungsi ke Sekolah Indonesia di Yangon, menyusul serangkaian ledakan bom di sejumlah kota.

“Aman sudah kosong, pada kembali kerumahnya,” ungkap Iza, melansir CNN, Selasa, 4 Mei 2021.

Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Yangon telah menyiapkan lokasi penampungan sementara bagi WNI di Sekolah Indonesia. Hal ini untuk mengamankan WNI dari kekacauan yang masih terjadi di Myanmar akibat dampak dari kudeta awal Februari.

Sebagai informasi, stasiun televisi pemerintah Myanmar pada Sabtu (1/5) malam waktu setempat, memberikan rincian setidaknya terjadi 11 ledakan dalam kurun waktu 36 jam. Sebagian besar ledakan terjadi di kota utama Yangon. Berdasarkan laporan, tidak ada korban jiwa dalam ledakan tersebut.

“Beberapa perusuh yang tidak menginginkan stabilitas negara telah melemparkan dan menanam bom buatan tangan di gedung-gedung pemerintah dan di jalan umum,” kata sang penyiar.

Media Khit Thit melaporkan ledakan di luar barak polisi di Yangon terjadi pada Minggu (2/5) pagi waktu setempat. Kendaraan dibakar, namun pihak media tidak memberikan informasi mengenai korban.

Ditambahkan Iza bahwa bom yang meledak tidak memiliki daya ledak tinggi. Meski demikan, ia mengimbau para WNI di Myanmar untuk tetap berhati-hati dan berada di rumah.

“Sejauh ini bom daya ledak rendah,” tuntasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini