Soal Impor Garam, Jokowi: Produksi Nasional Masih Rendah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Presiden Joko Widodo buak suara soal impor garam yang masih terus dilakukan hingga saat ini.

Menurut Jokowi, produksi garam di dalam negeri masih rendah, sehingga jalan untuk memenuhi kebutuhan bahan tersebut adalah dengan mengimpor dari luar.

“Masih rendah produksi garam nasional kita, sehingga yang kemudian dicari paling gampang yaitu impor garam. Dari dulu begitu terus dan tidak pernah ada penyelesaian,” kata Jokowi dalam rapat terbatas di Jakarta, Senin 5 Oktober 2020.

Namun, Jokowi memastikan masalah itu akan segera diperbaiki. Ia telah menginstruksikan para menteri untuk berbenah total dalam urusan produksi garam.

Jokowi mengatakan kepada para menterinya, ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk melakukan pembenahan tersebut. Di antaranya adalah melihat kembali ketersediaan lahan produksi garam.

Selanjutnya adalah mempercepat integrasi antara upaya ekstensifikasi lahan garam yang ada di 10 provinsi dengan upaya intensifikasi.

“Harus ada upaya betul untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas garam rakyat. Artinya penggunaan inovasi teknologi produksi terutama washing plan harus betul-betul dikerjakan sehingga pasca produksi bisa memberikan ketersediaan terutama dalam gudang penyimpanan,” ujar Presiden.

Selain masalah tersebut, Jokowi juga memerintahkan menterinya untuk membantu petani garam dalam meningkatkan kualitas produksi mereka.

Alasannya, selama ini kualitas garam petani masih rendah, di bawah standar untuk diserap sektor industri.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Kasus ISPA di Jogja Capai 485 pada Oktober 2024, Dinkes Ingatkan Masyarakat Lebih Waspada

Mata Indonesia, Yogyakarta - Peralihan cuaca dari panas ke dingin di pertengahan November ini, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jogja mengingatkan terhadap adanya kasus infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) dan radang tenggorokan (faringitis). Berdasarkan data, sebanyak 485 kasus ISPA dilaporkan di seluruh puskesmas Kota Jogja hanya dalam periode 13-17 Oktober 2024 bulan kemarin.
- Advertisement -

Baca berita yang ini