Soal Ekspor Listrik, Pakar: Kepulauan Riau Mulai Dijajaki Investor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Rencana pemerintah untuk melakukan ekspor listrik ke negara tetangga Singapura mendapat sorotan dari Pakar Ketenagalistrikan, Bambang Praptono.

Menurutnya, memang ada kabar mengenai hal itu, dimana ada beberapa investor yang mau menanamkan modalnya membangun PLTS di Kepulauan Riau, namun itu masih dijajaki. Karena kata dia, mereka hanya membangun untuk 100-300 watt saja, sedangkan untuk membangun kabel laut itu sangat mahal, tidak sebanding dengan yang dihasilkan.

“Mengenai ekspor bukan sinyalemen yang kuat, saat ini masih penjajakan saja,” katanya.

Hal itu kata dia bermula dari sumber energi listrik dari Singapura untuk energi terbarukan tidak terpenuhi, sehingga mereka mencari sumber alternatif dari negara lain.

“Sebelumnya mau impor dari Australia, namun belum jelas. Tapi memang Singapura tidak mau tergantung dari satu negara saja untuk memenuhi kebutuhan listriknya.

Untuk rencana tersebut, memang pemerintah sedang menjajaki investor untuk membangun kabel laut di Kepulauan Riau. Dimana menjadi pulau terdekat untuk memenuhi kebutuhan listrik di Singapura.

Sebelumnya, PT PLN (Persero) mengaku selama pandemic adanya penurunan penjualan di dalam negeri yang mengakibatkan pasokan listrik berlebih. Nah, untuk mengatasi berlebihnya pasokan listrik PLN, pemerintah berencana menjualnya ke luar negeri yakni Singapura dan Malaysia.

Menteri ESDM Arifin Tasrif menjelaskan, ekspor listrik ke Singapura bisa dilakukan melalui jaringan transmisi antar pulau. Pasokan listrik di Jawa bisa disambungkan ke jaringan Sumatera-Riau. Dari situ, akan dikirim ke Singapura.

“Kita punya potensi (ekspor) antara lain ke Singapura. Kita lagi jajaki nanti kita sambung Jawa-Sumatera, Sumatera-Riau, Riau-Singapura,” katanya.

Selain Singapura, Arifin mengatakan Indonesia juga bisa ekspor listrik ke Malaysia melalui ASEAN Power Grid. Jaringan ini merupakan kerja sama interkoneksi listrik untuk meningkatkan keamanan pasokan listrik dan menyediakan platform untuk perdagangan listrik negara-negara Asia Tenggara.

Ekspor listrik menjadi salah satu cara yang direncanakan pemerintah untuk mengatasi masalah kelebihan pasokan listrik PLN. Arifin menyatakan, kelebihan pasokan listrik nasional akan semakin besar jika proyek listrik 35 ribu MW rampung seluruhnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Presiden Prabowo Perkuat Diplomasi Ekonomi Indonesia Melalui Kesepakatan Multilateral

Presiden RI kedelapan, Prabowo Subianto, terus mengukuhkan posisi Indonesia di kancah internasional melalui upaya diplomasi ekonomi yang produktif. Dalam kunjungan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini