Soal Banjir di Sintang, Presiden Jokowi Jawab Sindiran Fadli Zon

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTAPresiden Jokowi menjawab cuitan Fadli Zon soal banjir di Kalimantan Barat khususnya Sintang dengan rencana melakukan reboisasi daerah tangkapan air hujan di wilayah tersebut.

Menurut Presiden, kerusakan daerah tangkapan air hujan membuat sejumlah wilayah di Kalimantan Barat terutama Sintang mengalami banjir besar.

“Tahun depan kita bangun persemaian kemudian akan dilakukan penghijauan di daerah hulu dan daerah tangkapan air hujan. Itu memang harus dipebaiki,” ujar Presiden Jokowi, Selasa 16 November 2021.

Sebelumnya melalui akun twitternya, kader Partai Gerindra, Fadli Zon, meminta Presiden Jokowi memperhatikan banjir di Kalimantan Barat daripada meresmikan Sirkuit Mandalika.

Setelah cuitan tersebut menimbulkan kegaduhan di kalangan netizen, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menegurnya.

Teguran itu bukan merupakan amarah tetapi mengingatkan Fadli agar tidak membuat kegaduhan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Respon Cepat Pemerintah Kunci Keberhasilan Hadapi Karhutla

Oleh: Ricky Rinaldi Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) merupakan salah satu bencana ekologis yang kerapmenjadi ancaman serius di Indonesia, terutama saat musim kemarau tiba. Namun, tahun 2025 ini, Indonesia menunjukkan kemajuan signifikan dalam mengendalikan karhutla berkat respon cepatdari pemerintah, khususnya pemerintah daerah. Keberhasilan ini bukan hanya hasil kebetulan, melainkan buah dari sinergi lintas sektor, kesiapsiagaan, serta kerja kolaboratif antara berbagaielemen seperti Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri, Manggala Agni, damkar, dan masyarakat. Kepala BNPB, Letjen TNI Dr. Suharyanto, menyampaikan bahwa langkah cepat dan sigapmenjadi kunci utama dalam mengendalikan karhutla sebelum api meluas dan sulit dikendalikan. Ia menekankan pentingnya pemadaman sejak api masih kecil agar tidak berkembang menjadikebakaran besar. Ia juga mengingatkan semua pihak agar tetap waspada menghadapi musimkemarau dan tidak lengah dalam menjaga kesiapsiagaan. Sikap proaktif ini terbukti efektif, seperti yang terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Barat. Karhutla yang melanda kawasan perbukitan Harau berhasil dikendalikan meskipunmenghadapi medan geografis yang sulit, yakni bukit terjal berbatu. Hanya sekitar dua hektarelahan yang terbakar berkat kerja cepat tim gabungan. Hal serupa terjadi di Kabupaten Toba, Sumatera Utara, di mana karhutla seluas 10 hektare berhasil ditangani tanpa meluas lebih jauh. Keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif pemerintah daerah dan tim tanggap darurat di lapangan. Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini