Sistem Kesehatan AS Dinilai Gagal Respons Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sistem kesehatan Amerika Serikat (AS) dinilai gagal merespons pandemi Covid-19 karena kurangnya informasi yang akurat dan real-time.

Hal itu diungkapkan CEO National Association of County and City Health Officials, Lori Tremmel Freeman seperti dilaporkan CNN.

Infrastruktur modernisasi data untuk kesehatan masyarakat di pemerintah benar-benar tidak ada.

“Jadi, ketika Anda berpikir tentang harus berputar cepat dengan metrik baru dan bagaimana data itu dikumpulkan dan dilaporkan dan diakumulasikan, diagregasi, diagregasi, itu bisa menakutkan,” Lori Tremmel Freeman.

Menurut Lori hal itu bukan hanya sulit di masa pandemi dan lebih sulit lagi di masa pandemi.

Mantan direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, Dr. Tom Frieden seperti dilansir Xinhua, bahkan menyebutkan masalah itu menjadi kegagalan terbesar AS dalam menghadapi pandemi Covid-19.

Hingga kini AS selalu menduduki peringkat teratas akumulasi penderita Covid-19 sejak awal pandemi. Angkanya 79 juta kasus dengan nyaris satu juta kematian.

Angka kematian itu dalam beberapa hari mendatang bahkan akan tembus satu juta karena angka hariannya relatif tinggi yaitu lebih dari 1.000 orang meninggal karena Covid-19 setiap hari.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini