MATA INDONESIA, SINGAPURA – Pemerintah Singapura melalui Kementerian Kesehatan mengakui Vaksin CoronaVac buatan Sinovac dan Sinopharm maupun AstraZeneca sebagai upaya negara pulau itu membentuk ketahanan covid. Apalagi, ketiga vaksin itu sudah mendapat emergency use listing dari WHO.
Pernyataan itu tertuang dalam pernyataan Kementerian Kesehatan Singapura tertanggal 6 Agustus 2021.
“Mulai 10 Agustus 2021, individu yang sepenuhnya divaksinasi dengan vaksin WHO EUL seperti Sinovac-CoronaVac, Sinopharm, dan AstraZeneca akan memenuhi syarat untuk langkah-langkah manajemen aman yang dibedakan dengan vaksinasi,” demikian bunyi surat edaran Kementerian Kesehatan (MoH) Singapura yang dilihat, Minggu 8 Agustus 2021.
Menurut MoH Singapura dengan perlindungan yang lebih baik terhadap infeksi dan penyakit parah, individu yang divaksinasi lengkap dapat melakukan kegiatan berkelompok hingga 5 orang.
Otoritas kesehatan itu juga memperbolehkan para penerima vaksin tersebut melepas masker seperti makan dan minum di warung, layanan perawatan pribadi, termasuk acara yang lebih besar seperti kebaktian dan ibadah lainnya.
Singapura berencana membedakan perlakuan untuk warga yang telah menerima vaksin Covid-19 dan mereka yang belum mulai 10 Agustus 2021.
Hingga saat ini, Singapura sudah menerima 200.000 dosis vaksin Sinovac dari Cina pada Maret 2021 dan sudah disuntikkan ke sejumlah warga melalui program vaksinasi mandiri di 24 klinik kesehatan sejak 18 Juni 2021.
Warga yang memilih vaksin Sinovac harus membayar dari paling murah 10 dolar Singapura (Rp 107.000) dan termahal 25 dollar Singapura (Rp 266.000).