Siasati Tingginya Harga Bahan Baku Akibat Perang Ukraina, Petrokimia Gresik Akan Bangun Pabrik di Yordania

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Menyiasati tingginya harga dan menurunnya pasokan pupuk global imbas perang di Ukraina, Petrokimia Gresik menyiapkan pembangunan pabrik pupuk buatan NPK (Nitrogen, Fosfor, Kalium) di Yordania.

Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo mengatakan langkah itu ditempuh agar mendekatkan pabrik NPK Petrokimia Gresik dengan sumber bahan bakunya.

“Sehingga diharapkan dapat mengefisienkan biaya produksinya,” ujar Dwi, Kamis 14 Juli 2022.

Melakukan relokasi pabrik di Yordania juga merupakan enam langkah ekspansi bisnis di masa datang untuk menjaga keberlangsungan perusahaan.

Selain itu, untuk kemajuan pertanian, serta memperkuat industri kimia nasional.

Dwi menjelaskan upaya kedua dan ketiga adalah peningkatan produktivitas NPK nasional dengan melakukan konversi pabrik, dari pabrik pupuk Fosfat menjadi pabrik NPK Phonska V, serta mempersiapkan pendirian pabrik baru NPK Phonska VI.

Keempat, struktur bisnis perusahaan yang erat kaitannya dengan bahan baku gas juga menjadi perhatian Petrokimia Gresik sehingga akan melakukan penjajakan untuk mendapatkan suplai gas baru dari Utara Pulau Jawa.

Upaya kelima, kata dia, tidak hanya berfokus pada peningkatan produksi pupuk saja, tapi juga mendorong kemajuan industri kimia nasional.

Sementara yang keenam adalah melakukan peningkatan menjadi pabrik Green Surfactant yang ternyata mendapat sambutan baik dari industri minyak dan gas setelah pertama kali dipasarkan pada 2021.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini