Siapa Pemasok Amunisi Terbesar di Ukraina?

Baca Juga

MATA INDONESIA, KIEV – Nyaris setiap hari, Menteri Pertahanan Ukraina, Oleksiy Resnikov mengunggah foto-foto baru di jejaring sosial, Twitter. Unggahan tersebut berupa pesawat-pesawat angkut besar yang penuh dengan peti berat berukuran besar.

Peti-peti tersebut berisikan senjata dan amunisi yang dikirim dari Amerika Serikat (AS) dan Inggris ke Ukraina. Tujuannya guna meningkatkan pertahanan Ukraina dalam menghadapi penumpukan pasukan Rusia di daerah perbatasan kedua negara.

Menurut pemerintah Ukraina, mitra Barat telah memberikan bantuan militer kepada Kiev sebesar 1,5 miliar USD!

Sejak 2019, AS telah memberikan Ukraina sistem peluncur dan rudal Javelin. Informasi tentang jumlah pastinya bervariasi, tetapi ratusan rudal kemungkinan telah dikirim ke Ukraina sejak musim gugur 2021.

Pemerintah AS juga telah memberikan izin kepada negara-negara Baltik untuk mentransfer rudal Javelin dari persediaan mereka ke Ukraina. Javelin dianggap sebagai senjata anti-tank paling canggih di dunia.

Rudal ini dapat menyerang target seperti kendaraan lapis baja atau bunker dari jarak lebih dari 2.000 meter (sekitar 6.500 kaki). Javelin juga dapat menghancurkan tank berat dengan serangan atas di atapnya, di mana perlindungan lapis baja paling sedikit.

Ini juga berlaku untuk rudal NLAW yang berfungsi serupa dari stok Inggris. Sebagaimana diketahui, London baru-baru ini juga memberi Ukraina sekitar 2.000 rudal NLAW.

“Sistem inilah yang paling kami butuhkan,” kata Mykola Bielieskov dari Institut Nasional untuk Studi Strategis di Kyiv, sebuah lembaga yang memberi nasihat kepada presiden Ukraina tentang masalah keamanan, melansir Deutsche Welle.

“Mereka sangat mudah untuk diintegrasikan ke dalam persenjataan tentara kami dan tentara dapat belajar cara menembakkannya dengan sangat cepat. Jika terjadi serangan Rusia, pekerjaan massal mereka akan sangat efektif. Itulah mengapa kami membutuhkan lebih banyak dari mereka,” tuturnya.

Ukraina juga membeli setidaknya 20 drone Bayraktar TB2 dari Turki dalam beberapa tahun terakhir. Drone ini dapat digunakan untuk pengintaian dan dapat dilengkapi dengan bom dan rudal berpemandu laser.

Pada akhir Oktober tahun lalu, Angkatan Darat Ukraina menghancurkan artileri separatis pro-Rusia di timur negara itu dengan drone Bayraktar. Drone Bayraktar juga akan digunakan dalam latihan militer “Blizzard 2022” yang dimulai pada Kamis, menurut Kementerian Pertahanan Ukraina.

Selain rudal, sederet peralatan pelindung seperti helm, rompi, peti, serta amunis telah mendarat di bandara Kiev dengan pesawat angkut. Amunisi tersebut berasal dari berbagai negara termasuk Republik Ceko dan Polandia – negara yang juga merasa terancam oleh Rusia dan telah mentransfer senjata ke Ukraina selama bertahun-tahun.

Selain negara-negara yang disebutkan sejauh ini, negara-negara NATO Kanada dan Prancis juga telah memasok senjata ke Ukraina sejak 2014, menurut lembaga perdamaian SIPRI yang berbasis di Stockholm, Swedia.

Dalam beberapa pekan terakhir, pengiriman dari Inggris dan Amerika Serikat khususnya telah meningkat tajam. Menurut Menteri Pertahanan Resnikov, sebanyak 1.300 ton senjata telah dikirim ke Ukraina hanya dari AS.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Upaya Aparat Keamanan dalam Mewujudkan Pilkada Kondusif

Dalam upaya menciptakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang kondusif dan aman, peran aparat keamanan sangatlah vital. Dengan sinergi yang...
- Advertisement -

Baca berita yang ini