Siap Ekspor, Tanaman Stevia Jadi Komoditas Masa Depan Pertanian

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Sektor pertanian saat ini menjadi bantalan di masa pandemi covid-19. Sebagai contoh Tanaman Stevia dipastikan bakal menjadi komoditas potensial di masa depan.

“Pertama memang kaitannya dengan pandemi. Sektor pertanian menjadi bantalan dalam pandemi,” ujar Direktur Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perkebunan Kementerian Pertanian (Kementan) Dedi Junaedi saat pelepasan ekspor perdana Stevia di Desa Tountimomor, Kecamatan Kakas Barat, Kabupaten Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut).

Menurut dia, hampir semua komoditas pertanian Sulut, ekspornya tumbuh positif, dan sekarang bertambah lagi ragamnya setelah Stevia menjadi komoditas ekspor.

“Kenaikanmnya stevia cukup signifikan, karena dari tidak ada menjadi ada, naiknya tidak berhingga kalau dihitung secara matematika dari nol menjadi langsung ekspor,” ujarnya.

Tanaman Stevia merupakan bahan pemanis pengganti gula tebu yang diklaim lebih sehat karena memiliki kalori yang rendah dan telah lama dikenal di negara-negara maju seperti Korea dan Jepang.

Pasar tanaman Stevia di luar negeri sangat tinggi karena diproduksi sebagai pemanis pengganti gula tebu untuk produk makanan, minuman, dan kosmetik.

Terkait gula, menurut dia, harus diingat lagi soal sejarahnya, karena zaman Belanda, Indonesia menjadi pengekspor gula tebu terbesar di dunia. “Akan tetapi sekarang ini, menjadi negara pengimpor gula tebu terbesar, kalau tidak nomor satu, nomor dua, gantian dengan RRC,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini