Setelah Beras, Indonesia Targetkan Swasembada Jagung 2 Tahun Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Dalam tujuh tahun ini, ketergantungan Indonesia atas komoditas jagung terus berkurang.

Tahun 2015 lalu impor jagung Indonesia mencapai 3,5 juta ton per tahun. Kini, impor jagung hanya tinggal 800 ribu ton saja.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) terus mendorong produksi jagung di dalam negeri. Bila produksinya terus ditingkatkan, dia memperkirakan dua tahun lagi, Indonesia sudah bisa memenuhi kebutuhan jagung sendiri atau swasembada jagung.

Sebagaimana pada produksi beras, yang dalam tiga tahun ini sudah tidak lagi melakukan impor untuk kebutuhan dalam negeri.

“Kita harapkan kita terus menerus konsentrasi ke sana. InshaAllah kita tidak impor jagung lagi dalam 2 sampai 3 tahun mendatang,” katanya.

Disisi lain, di tengah ancaman krisis pangan global, pemerintah mendorong untuk diversifikasi pangan. Katanya, Indonesia tidak boleh hanya bergantung pada komoditas beras sebagai makanan pokok.

“Hati-hati kita tidak hanya bergantung pada beras tetapi harus kita mulai untuk jenis-jenis bahan pangan yang lainnya,” kata dia.

Sekarang ini pemerintah telah mengembangkan sorgum di Waingapu dan Nusa Tenggara Timur.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Efisiensi Anggaran ‘Hantam’ Kulon Progo, Pelatihan Kerja untuk Masyarakat Ditiadakan

Mata Indonesia, Kulon Progo - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo terpaksa membatalkan beberapa proyek pembangunan serta meniadakan sejumlah pelatihan kerja pada tahun 2025. Kebijakan ini diambil sebagai dampak dari efisiensi anggaran yang diberlakukan oleh pemerintah pusat melalui Inpres Nomor 1/2025.
- Advertisement -

Baca berita yang ini