MATA INDONESIA, JAKARTA – Sekretaris Kabinet (Seskab), Pramono Anung, mengaku kaget dengan gurauannya di Kediri ditanggapi dengan liar dan diframing para pembenci Presiden Jokowi. Padahal konteksnya tidak begitu, pengasuh Pondok Pesantren (Ponpes) Lirboyo justru mengundang pejabat mana pun ke kota tahu takwa tersebut dengan syarat mengunjungi beberapa pendahulu mereka.
Menurut Pramono, Jokowi memang tidak diundang pada acara reuni ponpes tersebut. Sebelum gurauan tersebut, Pramono menegaskan pengasuh Ponpes Lirboyo Kiai Haji Abdullah Kafabihi Mahrus menyampaikan bahwa di Kediri itu ada mitos bahwa penggede seperti presiden, wakil presiden maupun pejabat yang mengunjungi Kediri biasanya mengalami nasib kurang baik.
Tetapi, sambil bergurau sang kiai menyatakan sekarang sudah ada penangkalnya yaitu berkunjung ke makam Syekh Al Wasil Syamsuddin yang biasa dipanggil Mbah Wasil.
Dia adalah ulama dari Turki yang datang ke tanah Jawa dan sempat bermukim di Gunung Wilis serta mendirikan masjid yang masih berdiri saat ini. Mbah Wasil juga dikisahkan sempat berinteraksi dengan Raja Jayabaya yang mempelajari ilmu makrifat. Kini jasad Mbah Wasil dimakamkan di Masjid Sentono Gedong, Kediri.
Nah, saat Pramono diminta memberi sambutan, dia pun menyambut guyonan Kiai Abdullah Kafabihi tersebut dengan mengatakan Jokowi sengaja dilarangnya berkunjung ke Kediri.
Namun pernyataan itu justru di-framing para pembenci Jokowi bahwa Presiden takut ke Kediri.