MINEWS, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diramalkan masih akan melemah sepanjang perdagangan Selasa 30 Juli 2019.
Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennies Christoper Jordan mengatakan bahwa pelemahan IHSG sepanjang hari ini disebabkan oleh kekhawatiran investor terkait faktor global. Investor diperkirakan akan wait and see (menanti) menjelang keputusan resmi kebijakan suku bunga The Fed.
“Sementara dari sisi teknikal, indikator stochastic bergerak melebar setelah mengalami deadcross (penurunan),” ujarnya, Senin 29 Juli 2019 sore.
Ia memperkirakan IHSG akan bergerak melemah dengan support di kisaran 6.272 hingga 6.246. Sementara Resistance di kisaran 6.337 hingga 6.376.
Lalu untuk perdagangan hari ini, ia menganjurkan agar investor mencermati sejumlah saham seperti PT Ciputra Development Tbk (CTRA), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dan PT ASII Astra International Tbk (ASII).
Adapun pada penutupan perdagangan Senin kemarin, IHSG juga masih ditutup melemah. IHSG terkoreksi di level 6.299,04 atau turun 0,41 persen. Pelemahan didorong oleh indeks sektor konsumer yang turun 1,59 persen dan sektor perdagangan yang turun 1,16 persen.
Dennies juga mengatakan bahwa pelemahan IHSG kemarin, selaras dengan seluruh bursa di regional asia. “Pelemahan diakibatkan investor yang masih cenderung wait and see menunggu kepastian penetapan suku bunga The Fed,” ujar dia.
Sementara, Bursa Amerika Serikat (AS) ditutup menguat. Dow Jones ditutup 27,192.45 atau naik 0,19 persen, NASDAQ ditutup 8,330.21 atau naik 1,11 persen dan S&P 500 ditutup 3,025.86 atau naik 0,74 persen. Penguatan tersebut didukung oleh laporan keuangan dari Alphabet, twitter, Mc Donalds dan Starbucks yang meningkat di atas ekspektasi analis.
Selain itu data Produk Domestik Bruto (GDP) AS dilaporkan pada 2,1 persen, jauh di atas ekspektasi 1,8 persen.
Di mana yang menjadi pendorong pertumbuhannya adalah pengeluaran konsumen sebesar 4,3 persen dapat menutupi penurunan dari investasi bisnis yang menurun sebesar 5,5 persen.
Dennies pun menilai investor pun kembali yakin bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga pada bulan Juli ini. “Namun masih ada kecemasan penurunan lanjut pada bulan September akan terjadi setelah data GDP US membaik,” kata Dennies. (Krisantus de Rosari Binsasi)