MINEWS, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diramalkan akan balik ke zona merah pada perdagangan hari Rabu 4 Desember 2019. Kemarin rupiah ditutup di posisi Rp 14.105 per dolar AS atau naik 0,14 persen.
Untuk hari ini, Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim meramalkan rupiah akan bergerak melemah terbatas di kisaran Rp 14.105 hingga Rp 14.135 per dolar AS.
Ia mengatakan, pelemahan rupiah masih disebabkan oleh sejumlah sentimen global di antaranya sebagai berikut.
Pertama, soal upaya Presiden AS Donald Trump yang menegaskan akan segera memberlakukan bea masuk untuk impor baja dan aluminium dari Brasil dan Argentina.
“Trump menilai mata uang Brasil dan Argentina telah melemah, hal ini dianggap tidak bagus buat para petani AS. Oleh karena itu, berlaku efektif segera, Trump akan mengenakan bea masuk bagi impor baja dan aluminium dari dua negara tersebut,†ujarnya Ibrahim sore ini.
Kedua, soal data baru dari Institute of Supply Management (ISM) di AS yang mencatat bahwa aktivitas manufaktur di sana berkontraksi pada November. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur ISM turun menjadi 48,1 pada November, di bawah ekspektasi yang sebesar 50.
Ketiga, investor tetap fokus pada pembicaraan perdagangan AS-Cina yang masih belum pasti.
“Selain itu, harga minyak naik paling tinggi dalam lebih dari seminggu karena pedagang mencari sinyal baru apakah OPEC dan produsen minyak mentah sekutu akan memperketat pasokan ketika mereka bertemu akhir pekan ini,†kata Ibrahim.