Sempat Tertimbun Pasir Selama Berabad-abad, Avenue of Sphinxes di Mesir Dibuka

Baca Juga

MATA INDONESIA, KAIRO – Sementara Amerika Serikat tengah merayakan Hari Thanksgiving setelah dua tahun absen akibat Covid-19, Mesir memutuskan untuk menghidupkan kembali tradisi budaya berbeda dan belum pernah terlihat selama beberapa ribu tahun.

Negara tersebut membuka Avenue of Sphinxes yang berusia 3.000 tahun untuk umum pada Kamis (25/11) dalam sebuah upacara mewah di kota selatan Luxor yang mengikuti upaya penggalian selama beberapa dekade.

Jalan setapak kuno, yang panjangnya hampir dua mil dengan lebar sekitar 250 kaki, pernah diberi nama “Jalan Tuhan.” Ini menghubungkan Kuil Luxor dengan Kuil Karnak, yang berada tepat di atas sungai Nil di utara.

Sebuah parade spektakuler yang berlangsung di sepanjang jalan, yang di kedua sisinya dipagari oleh lebih dari 600 patung berkepala domba jantan dan sphinx tradisional, patung dengan tubuh singa dan kepala manusia.

Pawai mewah yang turut dihadiri Presiden Mesir Abdel-Fattah el-Sissi ini melibatkan peserta dalam pakaian firaun, orkestra simfoni, efek pencahayaan, penari profesional, perahu di Sungai Nil, kereta kuda, dan masih banyak lagi.

Sebelumnya, jalan itu terkubur di bawah pasir selama berabad-abad sampai arkeolog Mesir, Zakaria Ghineim menemukan delapan patung sphinx pertama di depan Kuil Luxor tahun 1949.

Upaya untuk menggali dan memulihkan situs tersebut terus berlanjut selama tujuh dekade berikutnya. Namun, upaya ini sempat berulang kali mengalami interupsi akibat pergolakan politik, seperti pemberontakan Musim Semi Arab 2011 yang menggulingkan penguasa otokratis lama negara itu Hosni Mubarak dan menyebabkan beberapa tahun kerusuhan sipil.

“Malam ini saya akan menyaksikan salah satu peristiwa terbesar yang pernah terjadi dalam hidup saya,” Ahmed Hammam, seorang pemandu wisata Luxor, mengatakan kepada NBC News sebelum acara tersebut, melansir Yahoo News.

“Hari ini akan menjadi hari yang akan kita bicarakan selama seratus tahun yang akan datang. Saya harap semua orang akan menikmatinya. Tidak hanya di sini di kota kelahiran saya, tetapi di seluruh Mesir, dan di seluruh dunia juga,” tambahnya sembari menambahkan bahwa menyaksikan restorasi Avenue of Sphinx seperti mimpi.

Jalan tersebut diyakini dibangun untuk merayakan Festival Opet tahunan di kota kuno Thebes, yang sekarang dikenal sebagai Luxor. Festival ini mempromosikan kesuburan dan termasuk prosesi yang membawa patung dewa upacara dari Kuil Karnak ke Kuil Luxor.

“Festival Opet akan diadakan, seperti di masa lalu pada zaman Firaun,” kata Ali Abu Dashish, seorang arkeolog Mesir dan anggota Persatuan Arkeologi, menjelang acara hari Kamis.

Perayaan hari Kamis adalah bagian dari dorongan berkelanjutan untuk mempromosikan penemuan arkeologi ketika Mesir mencoba untuk menghidupkan kembali industri pariwisata yang lesu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini