Iklan Sinterklas Gay di Norwegia Tuai Pro-Kontra

Baca Juga

MATA INDONESIA, OSLO – Layanan pos Norwegia merilis sebuah iklan Natal yang menceritakan mengenai hubungan cinta Sinterklas yang diketahui seorang gay dengan pria bernama Harry. Iklan berjudul “When Harry Met Santa” itu pun menuai pro dan kontra.

Seperti halnya negara lain di dunia, Hari Natal merupakan sebuah perayaan meriah dengan berbagai ornamen yang menghiasi setiap sudut kota. Dan iklan Natal telah menjadi tradisi Natal di Norwegia dalam beberapa tahun terakhir.

Sementara iklan Natal tahun ini menunjukkan perkembangan hubungan antara dua pria selama beberapa Natal. Salah satunya adalah Harry, seorang pria Norwegia yang kesepian meskipun dengan keluarga yang penuh kasih. Dan tokoh lainnya tentu saja Sinterklas!

Setiap tahun, kedua pria itu saling mengenal sedikit lebih baik, hingga akhirnya benih-benih cinta pun mulai tumbuh. Tapi permasalahannya adalah Sinterklas hanya bisa mengunjungi Harry pada satu hari setiap tahun.

Akhirnya, Harry mengirimkan sebuah catatan yang menggambarkan keinginannya, ke Kutub Utara. Dan pada Natal berikutnya, keinginan Natal Harry menjadi kenyataan!

Sinterklas meminta bantuan Posten untuk mengirimkan hadiah Natal kepada Harry yang akhirnya dapat menghabiskan waktu bersama. Iklan tersebut pun berakhir dengan ciuman penuh gairah antara Sinterklas dan Harry.

“Tradisinya adalah melihat Natal dengan sedikit miring dalam dua tahun sebelumnya,” Monica Solberg, direktur pemasaran Posten, mengatakan kepada LGBTQ Nation, melansir Life in Norway.

“Posten adalah tempat kerja yang inklusif dengan keragaman yang luar biasa, dan kami ingin merayakan ulang tahun ke-50 dengan kisah cinta yang indah ini,” tambahnya.

Salah satu tweet populer datang dari pasangan aktor yang memerankan Harry dalam iklan tersebut. Mats Strandberg menyebut iklan tersebut sebagai kampanye Natal yang luar biasa.

Namun, komentar negatif tak dapat dihindarkan. Kantor berita Russia Today yang berbasis di Kota Moskow mengeluhkan konsep iklan Sinterklas. Sementara Yahoo menggambarkan iklan tersebut dapat menghangatkan hati dan New York Post menjuluki penulis satu komentar negatif sebagai “scrooge.”

Seorang netizen tak dapat menahan emosinya. Dalam akun Twitter-nya, ia menuliskan bahwa iklan Sinterklas gay ini mengganggu dan menyeramkan. “Tinggalkan Santa sendirian! Seksualisasi dirinya salah…apakah gay atau heteroseksual. Saya merasa iklan ini menyeramkan dan mengganggu!” tulis seorang netizen, melansir Russia Today.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini