MATA INDONESIA, JAKARTA – Minggu 1 Agustus 2021, seluruh gerai Giant di Indonesia resmi tidak lagi beroperasi.
Hal ini sesuai dengan keputusan PT Hero Supermarket Tbk selaku pengelola, yang memutuskan untuk menutup seluruh gerai Giant di Indonesia per akhir Juli 2021.
Keputusan itu telah diumumkan oleh Presiden Direktur Hero Supermarket, Patrik Lindvall, pada akhir Mei 2021. Dalam pengumumannya pada saat itu disebutkan, penutupan Giant merupakan bagian dari langkah Hero yang akan lebih fokus pada pengembangan gerai merek lainnya, yaitu IKEA, Guardian, dan Hero Supermarket.
”Gerai Giant lainnya akan dengan berat hati ditutup pada akhir Juli 2021,” kata Patrik.
Penutupan Giant juga merupakan bentuk adaptasi Hero Group terhadap dinamika pasar dan tren pelanggan yang terus berubah.
Pengalihan fokus bisnis pun dilakukan untuk merespons turunnya popularitas format hypermarket dalam beberapa tahun terakhir di Indonesia.
”Keputusan besar seperti ini tidaklah mudah, tetapi kami percaya keputusan ini perlu diambil untuk kepentingan jangka panjang PT Hero Supermarket Tbk,” ujar Patrik.
Sebagai informasi, Hero akan mengubah setidaknya lima gerai Giant menjadi IKEA untuk memperluas pelayanan pelanggan. Hero Group juga tengah mempertimbangkan perubahan sejumlah gerai Giant menjadi gerai Hero Supermarket.
Supermarket Giant dibentuk pada tahun 1944 ketika toko pertama keluarga Teng Meng Chun ini buka di Sentul Pasar, Malaysia, dan diperluas dengan pembukaan Pusat Minimarket Teng di Bangsar pada tahun 1974.
Selanjutnya Giant dikembangkan tak hanya di Malaysia, tetapi juga Singapura dan Indonesia. Melansir laman Hero Group, Giant di Indonesia dibesarkan oleh perusahaan Hero Group. Awalnya bisnis yang dibangun MS Kurnia adalah minimarket. Hero Supermarket melebarkan sayapnya dan berubah menjadi Giant untuk segmen hypermarket.
Giant Hypermarket pertama dibuka di Indonesia pada 2002, berlokasi di Villa Melati Tangerang. Sebagai tambahan untuk kekuatan di segmen ritel, saham Hero Group menjadi lebih besar dengan adanya Giant sebagai hypermarket internasional.
Segmentasi Giant adalah para pelanggan yang menginginkan belanja dengan harga yang hemat, sehingga hal itu diyakini tidak mengganggu jalannya Hero Supermarket.
Mulai tahun 2013, bisnis Giant mengalami perubahan identitas. Giant Hypermarket menjadi Giant Extra, sedangkan Giant Supermarket menjadi Giant Express. Perubahan itu juga diikuti dengan perubahan konsep dan pembedaan yang jelas antara kedua format tersebut.
Giant Ekstra menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan produk yang lengkap untuk kebutuhan bulanan konsumen. Sedangkan Giant Ekspres menjadi pemimpin pasar dalam harga murah dengan pelayanan cepat untuk melayani kebutuhan mingguan konsumen.
Pihak manajemen Hero memastikan seluruh karyawan Giant yang terdampak akan mendapatkan kompensasi yang pantas di luar ketentuan Omnibus Law Undang-undang Cipta Kerja.
Pemberian kompensasi di atas regulasi pemerintah tersebut sebagai ungkapan atau apresiasi perusahaan terhadap seluruh karyawan Giant yang telah mendedikasikan dan turut membantu masa peralihan bisnis tersebut.