Sektor Pertanian Bangkitkan Ekonomi Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria menegaskan bahwa sektor pertanian mampu membangkitkan ekonomi Indonesia dengan pertumbuhan yang menjanjikan, yakni 2,59 persen.

Arif menilai bahwa angka tersebut menggembirakan, mengingat sektor pertanian berhasil mengalami pertumbuhan di tengah pandemi virus corona –yang juga menyebabkan usaha lain merosot.

“Ini menggambarkan bahwa sektor pertanian merupakan sektor penyelamat ekonomi nasional. Jadi pertanian itu adalah lokomotif ekonomi Indonesia. Makanya kita semua harus bekerja bersama,” kata Arif Satria.

Arif juga mengapresiasi ekspor Indonesia yang mengalami kenaikan sebesar 15 persen. Mengingat kenaikan ekspor ini terjadi saat pandemi virus corona menyerang bumi dan mengakibatkan ekonomi dunia porak-poranda.

“Makanya ketahanan pangan harus kita wujudkan karena pertanian adalah tulang punggung,” ucapnya.

Arif menambahkan, peran dosen, peneliti, mahasiswa, para petani, dan semua pihak yang berkepentingan dalam hal ini sangat dibutuhkan demi kemajuan negara. Ia pun meminta seluruh aspek terkait untuk berkontribusi terhadap sektor pertanian Indonesia.

“Saya berharap semua orang berlari mengejar ketertinggalan. Itulah kenapa mindset menjadi penting untuk membuat suatu perubahan,” kata Rektor IPB tersebut.

“Nah, saya yakin di Indonesia untuk membangun pertanian menuju puncak perlu belajar, berlatih mengatur strategi dan tekat kuat. Karena itu pembangunan Agro Maritim 4,0 menjadi sangat penting,” tuntasnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini