MATA INDONESIA, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,53 persen naik ke level 4.880,36 di akhir perdagangan Jumat, 12 Juni 2020. Penguatan indeks ditopang oleh menguatnya saham sektor keuangan perbankan yang meningkat 1,79 persen.
Kepala Riset Reliance Sekuritas Lanjar Nafi mengatakan, aksi rebound IHSG juga ikut dibayangi oleh pernyataan OJK yang menegaskan kondisi perbankan Indonesia masih cukup kuat. Di mana hingga April tahun ini, CAR perbankan buku 3 dan 5 masih relatif tinggi dengan rata-rata 20 persen berbanding batas regulasi 8 persen.
“Selain itu, bursa saham perbankan ikut bergairah menyusul isu Bank Bukopin yang kekurangan modal dan pemerintah menyarankan bank BUMN besar untuk mengakuisisi sebagian kepemilikannya,” ujarnya Jumat sore.
Hal ini terlihat dari saham BBKP yang naik 21,89 persen, BBTN naik 9,76 persen dan BBNI naik 6,18 persen, setelah mengalami sell off pada perdagangan sebelumnya.
Senasib dengan IHSG, indeks CSI300 naik 0,18 persen. Sisanya malah memerah di akhir pekan. Misalnya indeks Nikkei melemah 0,75 persen, TOPIX melemah 1,15 persen dan HangSeng melemah 0,73 persen.
“Pelemahan terjadi di sejumlah pasar saham Asia karena mengalami aksi jual didorong oleh kekhawatiran atas gelombang kedua infeksi corona yang akan mengganggu prospek pemulihan ekonomi global,” katanya.
Sementara bursa saham Eropa mengikuti pergerakan bursa Asia dengan menghijau diawal sesi perdagangan. Indeks Eurostoxx menguat 1,16 persen, FTSE menguat 0,94 persen dan DAX menguat 0,96 persen.
“Kenaikannya mendekati satu persen dan menghapus sebagian penurunan sebelumnya dengan saham-saham produsen mobil dan perbankan memimpin penguatan,” ujarnya.
Selain itu, penguatan bursa saham Eropa ikut ditopang oleh adanya dukungan terhadap perekonomian yang dinyatakan Steven Munic, mentri keuangan AS. Ia mengatakan, negara tidak harus mematikan perekonomian atau lockdown, ketika kekhwatiran muncul karena gelombang kedua corona.