Sedang Terpuruk, Pangeran Arab Bakal Beli MU Rp 55 Triliun

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA-Sejak musim lalu klub raksasa Inggris Manchester United tengah mengalami keterpurukan dan sulit untuk bangkit hingga bersaing di empat besar. Fans MU pun terus menerus melancarkan protes agar Keluarga Blazer angkat kaki, karena dinilai hanya mementingkan bisnis semata.

Diketahui, Keluarga Glazer ternyata pernah dua kali menolak tawaran dari keluarga kerajaan Arab Saudi. Keluarga Glazer tidak bersedia menjual Setan Merah dengan harga berapa pun.

Seperti dilansir The Mirror, adalah Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed Bin Salman, yang menggemari MU. Tawaran terakhirnya untuk membeli MU mencapai 3 miliar pound sterling atau setara Rp 55 Triliun.

Berstatus fans, Pangeran Arab Saudi itu berniat menyelamatkan MU dari keterpurukan yang dia lihat belakangan ini. Tapi, Keluarga Glazer masih ngotot untuk mengelola klub yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Namun, belum lama ini, menurut sumber yang dekat dengan lingkungan klub, MU mengharapkan datangnya tawaran ketiga dari Putra Mahkota Kerajaan Arab tersebut. Keluarga Glazer ingin mengetahui seberapa berani Mohammed Bin Salman menaikkan tawarannya.

Keluarga Glazer telah mengambil alih Manchester United sejak 2005. Mereka diyakini sudah mereguk untung besar, mengingat nilai saham MU yang melonjak naik dari pertama kali mereka beli 14 tahun yang lalu.

Belum lama ini, salah satu anak dari Keluarga Glazer, yang juga pemilik MU, yakni Kevin, berencana melepas 13 persen sahamnya. Saham 13 persen milik Kevin bernilai 270 juta pound sterling, tapi berpotensi nilainya berubah di Bursa Efek New York.

Konon, itu menjadi salah satu strategi Keluarga Glazer menguji pasar soal ketertarikan terhadap saham MU. Selain itu, tentu saja juga bisa membuat Pangeran Arab tersebut kembali untuk mengajukan tawaran ketiga.

 

Berita Terbaru

Pemimpin Terpilih Pilkada 2024 Diharapkan Menyatukan Aspirasi Semua Pihak

Jakarta - Presiden Prabowo Subianto mengatakan bahwa pemimpin daerah yang terpilih dalam Pilkada Serentak 2024 harus mampu menyatukan seluruh...
- Advertisement -

Baca berita yang ini