Sebut Putin Diktator dan Penjahat, Kremlin: AS Juga Pembunuh!

Baca Juga

MATA INDONESIA, WASHINGTON – Invasi Rusia terhadap Ukraina bukan hanya menimbulkan banyak korban jiwa. Tetapi juga menghadirkan banyak kecaman, sanksi, dan beragam pernyataan.

Terbaru, Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden meningkatkan retorikanya terhadap Presiden Rusia, Vladimir Putin. Mantan Senator Delaware itu menyebut Putin sebagai diktator dan penjahat.

Pernyataan tajam itu muncul hanya sehari setelah Presiden Biden menyebut Presiden Putin sebagai penjahat perang.

“AS dan sekutunya berdiri bersama melawan Putin, yang adalah seorang diktator pembunuh, preman murni yang mengobarkan perang tidak bermoral melawan rakyat Ukraina,” kata Biden di acara tahunan Friends of Ireland Luncheon, melansir Newsdelivers, Jumat, 18 Maret 2022.

Statement Presiden Biden datang hanya sehari setelah ia mengatakan kepada seorang reporter di Gedung Putih bahwa ia mengira Putin adalah penjahat perang, setelah awalnya menanggapi dengan negatif.

Kremlin menegaskan bahwa pernyataan yang dilontarkan Biden tidak pantas, mengingat ia adalah seorang pemimpin negara. Pada Maret tahun lalu, Presiden Biden juga menyebut Putin sebagai seorang pembunuh.

“Pernyataan seperti itu tidak dapat diterima dan tidak dapat dimaafkan, mengingatkan Presiden Amerika tentang bom AS yang menewaskan ratusan ribu orang di seluruh dunia,” kata Kremlin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini