MATA INDONESIA, YOGYAKARTA – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir meminta ada investigasi objektif dan tuntas terhadap tragedi di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, Jawa Timur, yang menewaskan 127 orang usai pertandingan antara Arema FC dan Persebaya.
Haedar Nashir mengatakan investigasi tersebut harus mencakup berbagai aspek atas kerusuhan dengan banyak korban jiwa itu, karena kasusnya bukan hanya berskala nasional tetapi sudah global.
“Tragedi ini mengoyak muruah bangsa dan negara Indonesia,” kata Haedar, Minggu 2 Oktober 2022.
Selain menyampaikan duka cita yang mendalam, Haedar juga menyesalkan tragedi hilangnya ratusan nyawa di Stadion Kanjuruhan tersebut.
Menurut dia, jumlah kematian akibat kerusuhan tersebut termasuk deretan tertinggi di dunia dari sejumlah kerusuhan yang pernah terjadi, belum terhitung korban luka-luka.
“Kami menyesalkan peristiwa tragis tersebut, lebih-lebih menyangkut nyawa manusia yang besar jumlahnya,” kata dia.
Korban tewas dalam insiden tersebut terus bertambah, sebelumnya Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Nico Afinta menyebut korban tewas tercatat 127 orang, dengan korban dalam perawatan 180 orang.
Hingga Minggu sore, data kematian korban bertambah menjadi 174 orang. Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak dari keterangan tertulis yang diterima sejumlah media.
Reporter: Abraar