Sebanyak 11 Sekolah di Kulon Progo Rusak Akibat Usia Bangunan, Pemkab Gelontorkan Rp18 Miliar untuk Perbaikan

Baca Juga

Mata Indonesia, Kulonprogo – Menyusul kerusakan terhadap 11 sekolah di jenjang pendididkan SD dan SMP yang ada di Kulon Progo, Pemkab setempat sudah menyiapkan anggaran sebesar Rp18 miliar. Kerusakan tersebut diakibatkan usia bangunan yang sudah lama.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kulon Progo, menyebutkan dana tersebut berasal dari APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Kepala Dikpora Kulonprogo, Arif Prastowo, menyebutkan bahwa enam SD dan lima SMP akan direnovasi pada tahun 2023.

“Salah satu dari enam SD tersebut akan direlokasi ke Tunjungan. Selain itu, ada beberapa sekolah yang mengalami kerusakan berat, terutama pada atapnya,” terang dia, Rabu (22/3/2023).

Arif menjelaskan bahwa program renovasi ini sempat tertunda akibat pandemi Covid-19. Tetapi akhhirnya berlanjutdi tahun 2023.

“Estimasinya tiga tahun bisa selesa, jadi di tahun 2026, bangunan sudah dalam keadaan lebih baik,” kata dia.

Program ini dilakukan setelah melakukan asesmen dan telah menemukan beberapa sekolah dengan tingkat kerusakan yang parah. Oleh karena itu, Dikpora menganggarkan dana melalui Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPB) untuk tahun 2023.

Ia menjelaskan kerusakan sekolah tidak hanya bangunan, Tetapi di akses jalan seperti beberapa sekolah yang selalu tergenang air ketika hujan deras.

Beberapa sekolah telah mendapat bantuan dengan peninggian pondasi. SD Negeri Jurug dan SD Negeri Banasara di Kapanewon Lendah adalah contohnya.

Terpisah, Dikpora Kulon Progo sudah melakukan perbaikan sekolah-sekolah pada 2022 lalu. Saat itu, Dikpora telah memperbaiki 13 sekolah dari jenjang SD dan SMP dengan biaya Rp10 miliar.

Anggaran yang dialokasikan untuk program renovasi ini mencapai Rp18 miliar, dimana satu sekolah dapat menerima dana hingga Rp1 miliar.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Komitmen Pemerintah Wujudkan Kemandirian Ekonomi Papua Melalui Lumbung Pangan Nasional

*) Oleh : Ratna Juwita Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto telah menunjukkankomitmen kuat untuk melakukan pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Kabupaten Merauke, Papua. Melalui program ini, diharapkan Papua tidak hanyamenjadi daerah yang mandiri dalam hal pangan, tetapi juga menjadi motor perekonomian yang memberikan dampak positif bagi seluruh masyarakat.  Sejak diluncurkan, program Lumbung Pangan Nasional yang berbasis di KabupatenMerauke ini mendapat perhatian khusus dari berbagai pihak. Salah satunya adalahtokoh masyarakat adat Papua, Bonefasius Muenda, yang mengungkapkan bahwaPresiden Prabowo Subianto memiliki perhatian besar terhadap pembangunan di Papua. Menurut Muenda, upaya pemerintah untuk menjadikan Merauke sebagai Lumbung Pangan Nasional mencerminkan niat tulus Presiden Prabowo untuk menyejahterakanmasyarakat Papua. Hal ini tidak hanya terlihat dari kebijakan yang digulirkan, tetapijuga dari langkah konkret yang telah diambil untuk membangun infrastrukturpendukung, membuka lapangan pekerjaan, serta mendorong keterlibatan masyarakatdalam proses pembangunan. Menurutnya, program ini akan memberikan dampak langsung terhadap ekonomimasyarakat setempat, yang selama ini lebih banyak bergantung pada sektortradisional dan terbatas pada kegiatan pertanian subsisten. Melalui Lumbung Pangan Nasional, Merauke akan menjadi daerah yang tidak hanyamengelola hasil pertanian untuk kebutuhan lokal, tetapi juga untuk mendukungketahanan pangan nasional. Dengan lahan yang subur dan potensi besar dalamsektor pertanian, Merauke menjadi pilihan ideal untuk menjadi pusat produksi pangan, baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. Kemudian, Presiden Prabowo juga akan membangun sejumlah infrastrukturpendukung berupa dermaga di Wanam dan jalan sepanjang 135 kilometer dariWanam ke Muting. Infrastruktur tersebut akan memberikan akses bagi petani untukmengangkut alat-alat pertanian dan hasil panen. Dengan kondisi lahan yang rata dan berawa,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini