Sebagian Besar Anak Penderita Hepatitis Akut Misterius Mengandung Adenovirus

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagian besar dari 614 pasien anak diduga hepatitis akut misterius di sejumlah negara positif mengandung adenovirus.

Besarannya adalah 74 persen, sehingga masih ada 26 persen anak yang tidak terdapat virus mirip Covid-19 tersebut.

Namun, Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono mengaku belum mengetahui detil virusnya.

“Para ahli kesehatan dunia juga terus mendalami 74 persen strain Adenovirus yang dialami pasien untuk memastikan secara klinis sebagai partner konfirmasi dalam kasus hepatitis misterius,” kata Dante, Senin 23 Mei 2022.

Hipotesis kedua soal penyebab hepatitis akut misterius pada anak di bawah umur 16 diakibatkan oleh sindrom SARS-CoV-2 usai infeksi yang belum diketahui sebelumnya.

Ketiga, adalah hipotesis akibat pengaruh obat, racun atau paparan lingkungan.

Berikutnya adalah patogen baru yang belum diketahui dan kelima adalah hipotesis varian baru SARS-CoV-2 yang mungkin muncul dan masih terus diteliti.

Dante mengatakan Kemenkes melakukan pemeriksaan terhadap dugaan kasus hepatitis akut misterius melalui sejumlah panel, di antaranya saluran napas, gastrointestinal (saluran cerna) dan hepatitis A, B, C serta E.

Seluruhnya dilakukan secara simultan.

Dante mengatakan seluruh hasil pemeriksaan panel terhadap dugaan kasus tersebut di Indonesia juga dikoordinasikan dengan sejumlah otoritas terkait di dunia.

Di antaranya Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (Centers for Disease Control and Prevention/CDC) Amerika Serikat maupun World Health Organization (WHO).

Kementerian Kesehatan hingga 17 Mei 2022 telah mendata 14 kasus dugaan hepatitis yang meliputi satu kasus di Sumatera Utara, satu kasus di Sumatera Barat, tujuh kasus di DKI Jakarta, satu kasus di Jambi, dan tiga kasus di Jawa Timur.

Menurut data Kementerian Kesehatan, tujuh kasus dugaan hepatitis ditemukan pada anak berusia di bawah lima tahun, dua kasus ditemukan pada anak usia enam sampai 10 tahun, dan lima kasus ditemukan pada anak usia 11 sampai 16 tahun.

Dalam upaya menangani penyakit hepatitis akut yang belum diketahui pasti penyebabnya, pemerintah melakukan surveilans, analisis patogen untuk mengetahui varian virus.

Kemudian pendataan kasus serta menyusun pedoman serta tata laksana penanganan kasus dan menunjuk laboratorium untuk memeriksa sampel dari pasien-pasien yang diduga terserang hepatitis akut.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Semua Pihak Perlu Bersinergi Wujudkan Pilkada Damai

Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan momen penting dalam kehidupan demokrasi di Indonesia. Pilkada tidak hanya sekadar agenda politik,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini