Sebabkan Kematian, Negara Ini Larang Anak-anak Bermain TikTok

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Badan Perlindungan Data Italia, The Italian Data Protection Authority (DPA) melarang anak-anak di bawah 13 tahun untuk bermain TikTok.

Hal itu dilakukan setelah kematian anak perempuan berusia 10 tahun usai mengikuti tantangan menahan napas di media sosial tersebut. Sejak Februari, menurut DPA, TikTok sudah meminta lebih dari 12,5 juta pengguna di Italia untuk mengonfirmasi usia mereka.

Kepala Keamanan Anak TikTok untuk Eropa, Alexandra Evans, mengaku mulai menerapkan langkah tambahan agar pengguna platform tersebut berusia minimal 13 tahun.

Prioritas utama kami adalah melindungi privasi dan keamanan pengguna kami, khususnya yang usianya lebih muda. Setelah keterlibatan berkelanjutan dengan DPA, kami akan menguji coba langkah-langkah tambahan untuk membantu memastikan bahwa hanya pengguna berusia 13 tahun ke atas yang boleh menggunakan TikTok,” katanya.

Evans juga mengklaim telah mengambil langkah-langkah terdepan dalam industri untuk mempromosikan keamanan remaja di TikTok seperti mengatur akun ke pribadi secara default untuk pengguna berusia di bawah 16 tahun dan memungkinkan orangtua untuk menautkan akun mereka ke anak remajanya lewat fitur Family Pairing.

“Tidak ada garis akhir dalam hal keselamatan. Kami terus mengevaluasi serta meningkatkan kebijakan, proses, dan sistem kami, serta berkonsultasi dengan pakar eksternal,” katanya.

Pihaknya juga telah meminta aplikasi TikTok memperketat aturan agar tidak ada anak-anak yang menggunakan aplikasi video pendek asal Cina tersebut.

“Langkah yang mereka adopsi sudah memberikan hasil yang signifikan. Namun itu belum cukup,” demikian menurut keterangan resmi DPA, seperti dikutip dari situs Techcrunch, Sabtu, 15 Mei 2021.

Lembaga tersebut meminta TikTok menghapus akun pengguna yang berada di bawah 13 tahun dalam kurun waktu 48 jam dan membuat penjelasan bahwa aplikasi tersebut tidak untuk anak di bawah usia tersebut.

TikTok juga diminta menggunakan solusi berbasis kecerdasan buatan untuk mengurangi risiko anak di bawah 13 tahun mendaftar dan menggunakan platform mereka. Aplikasi milik ByteDance Technology itu pada Februari tahun ini sepakat dengan pemerintah Italia untuk memblokir pengguna berusia di bawah 13 tahun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini