SBY: Bertemu Jokowi, AHY Hormati Pemimpinnya

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Presiden beberapa waktu lalu, merupakan cara Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menghormati pemimpinnya.

“Tidak ada alasan menolak permintaan Presiden Jokowi,” kata Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dalam keterangannya yang dikutip Selasa 28 Mei 2019.

SBY menegaskan pertemuan itu adalah atas inisiatif Jokowi. Diawali saat Menteri Sekretariat Negara Pratikno menyampaikan kepada AHY bahwa Presiden Jokowi ingin bertemu.

Dalam pertemuan itu, SBY menegaskan, AHY tidak mewakili langsung Partai Demokrat. Dia juga tidak merepresentasikan kubu Prabowo Subianto.

Presiden ke-6 RI itu mengaku mengetahui rencana pertemuan tersebut dari putra sulungnya itu. Dia juga mengetahui niat Jokowi untuk bertemu dengan dirinya.

Dia mengatakan setelah pertemuan berlangsung, AHY menyampaikan kepada dirinya bahwa substansi pembicaraan juga tidak berkaitan dengan jabatan dan kursi pemerintahan.

SBY juga mengakui setelah pertemuan Jokowi-AHY, Komandan Kogasma itu dirundung atau “bully” secara sadis dan kejam.

Menurut dia, dari pola serangan itu, dirinya tahu dari kelompok mana serangan sengit itu berasal namun itu adalah perbedaan sikap Demokrat dengan pihak tertentu.

“Memang ada yang bersikap tabu dan dilarang keras pihak 02 berkomunikasi dengan pihak 01 atau sebaliknya. Barangkali ada yang bersumpah tidak akan berkomunikasi dan berkawan selamanya,” ujarnya.

Dia menilai silahkan apabila ada pihak yang berpendapat seperti itu, namun Demokrat berprinsip dalam kompetisi ikhtiar dan perjuangan untuk menang harus dilakukan namun setelah selesai tidak berarti harus putus hubungan selamanya.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini