Satu Keluarga di Sigi Sulteng Dibantai, Pelakunya Diduga Anak Buah Ali Kalora

Baca Juga

MATA INDONESIA, SIGI – Beredar kabar ada satu keluarga di Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah (Sulteng) dibunuh oleh orang tak dikenal (OTK). Diduga pelakunya berasal dari Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora. Kejadian itu terjadi pada Jumat 27 November 2020, sekitar pukul 10.00 WITA.

Menurut Kapolda Sulteng Irjen Abdul Rakhman Baso, korban yang meninggal dari peristiwa itu ada 4 orang. Ia mengatakan, saat ini aparat gabungan TNI-Polri Satgas Tinombala tengah mengejar kelompok tersebut sesuai petunjuk dari hasil olah TKP.

“Upaya untuk mempersempit area pelarian yang mengarah ke hutan di Palolo, terus dilakukan hingga saat ini,” ujarnya, Sabtu 28 November 2020.

Selain itu, para pelaku dikabarkan membakar sejumlah rumah yang ada di sekitar lokasi kejadian. Bahkan diduga satu gereja ikut terbakar. Peristiwa ini sudah ramai beredar di media sosial.

Namun Irjen Abdul Rakhman Baso menegaskan bahwa tidak ada gereja yang dibakar dalam peristiwa itu.

“Cuma perlu diluruskan bahwa di antara yang dibakar tidak ada gereja. Jangan sampai meluas hingga terjadi konflik isu SARA,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini