Satgas Ungkap Penyebab Kematian Akibat Covid19 Lebih Tinggi dari Dunia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Angka kematian akibat Covid19 di Indonesia diakui Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid19 lebih tinggi dari angka dunia.

Hal itu diungkapkan anggota Tim Pakar Satgas Penanganan Covid19 Dewi Nur Aisyah di Jakarta, Rabu 22 Juli 2020.

“Sedikit lebih tinggi dari angka kematian dunia,” kata Dewi.

Namun jika dibandingkan Maret 2020, angka yang tercatat belakangan jauh lebih rendah, bahkan hanya berbeda kurang dari satu persen.

Angka kematian di Indonesia tercatat 4,86 persen, sedangkan angka dunia hanya tercatat 4,2 persen.

Namun beberapa minggu pertama setelah ditemukannya kasus Covid19 pertama kali pada Maret 2020, angka kematian Indonesia sempat dua kali angka dunia yaitu 9,34 persen. Itu angka paling tinggi, sedangkan angka rata-ratanya 4,89 persen.

Dewi menegaskan hal itu kemungkinan besar karena bulan tersebut Indonesia belum banyak mengadakan test, terutama swab, sehingga angkanya belum stabil.

Lalu, pada April angka kematian terrendah tercatat 7,86 persen dan tertinggi 9,50 persen, sedangkan rata-ratanya naik menjadi 8,64 persen.

Sedangkan Mei tercatat angka kematian minimal sebesar 6,03 persen dan maksimal 7,66 persen dan reratanya 6,68 persen. Jelas terlihat angkanya mulai kecil.

Angka itu terus turun pada Juni dengan persentase kematian akibat Covid19 di Indonesia tercatat dengan persentase minimal 5,09 persen, maksimal 6,09 persen dan rata-ratanya 5,56 persen.

Sedangkan, di bulan Juli turun lagi menjadi angka minimal 4,72 persen dan maksimal 5,08 sedangkan reratanya 4,86 persen.

Jadi meski angkanya lebih tinggi dari angka kematian dunia akibat Covid19, namun trennya menurun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini