MINEWS, JAKARTA-Pusat perbelanjaan Sarinah di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat berpotensi mengalami kerugian sampai Rp 6 miliar. Angka ini berasal penutupan toko serta turunnya omzet saat toko dibuka, pasca aksi demo yang terjadi sejak Selasa 21 Mei 2019 hingga hari ini, Kamis 23 Mei 2019.
Direktur Retail PT Sarinah (Persero) Lies Permana Lestari mengatakan sudah memutuskan dari Selasa jam 3 sore dan Rabu full tutup. Dan hari ini masih full tutup dan masih menunggu dan melihat, dari toko kerugian hanya penutupan saja, sehingga kehilangan omzet.
Dia mengatakan, saat puasa seperti ini omzet Sarinah sedang tinggi-tingginya. Dia menyebut, untuk per harinya bisa mencapai Rp 700 juta hingga Rp 1 miliar.
Dalam hitungannya, jika tutup 2,5 hari maka Sarinah kehilangan omzet Rp 2,1 miliar hingga Rp 3 miliar. Selanjutnya, jika dalam seminggu ke depan buka maka terjadi penurunan omzet 50-70 persen.
“Jadi potensi kerugian karena penutupan toko bisa sampai Rp 6 miliar, karena omzet toko saat peak season seperti ini puasa biasa mencapai Rp 700 juta- Rp 1 miliar per hari kali 3 hari, dan penurunan omzet 50-70 persen satu minggu ke depan Rp 500 juta kali 7 hari,” katanya.
Meski begitu, hingga saat ini manajemen belum memutuskan waktu untuk kembali buka menunggu suasana kondusif. “Hari ini masih tutup kalau besok kondusif bisa buka kembali, tapi kita belum putuskan karena melihat kondisi lebih lanjut,” katanya.