MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebutan apa yang paling pas untuk pelaku korupsi? Cendikiawan Muslim Quraish Shihab menyebut kata pencuri atau maling sebagai sebutan yang pantas bagi pelaku korupsi, dibandingkan koruptor.
”(Sebutan) koruptor itu terlalu halus. Mereka lebih pantas disebut pencuri,” ujar Quraish saat diwawancarai putrinya Najwa Shihab dari program Shihab dan Shihab, Sabtu 28 Agustus 2021. Quraish mengaku heran bila orang miskin yang mengambil yang bukan haknya malah disebut pencuri.
“Kenapa kalau pejabat atau pegawai kita namai koruptor? Padahal, dia itu pencuri,” kata dia.
Ia menambahkan koruptor sering tidak memiliki rasa malu meski sudah mengenakan rompi oranye Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Selain itu, banyak fakta membuktikan koruptor justru masih melenggang dan tertawa saat menjalani masa hukumannya.
”Jadi, intinya koruptor harus dipermalukan, karena mereka tidak punya malu,” katanya.
Menurut Quraish, para pelaku korupsi baru sadar bila hartanya dirampas oleh negara. Quraish Shihab mendukung konsep koruptor harus dimiskinkan, tidak cukup hanya mengembalikan apa yang sudah dicuri.
Bila mereka tak dimiskinkan, maka dipastikan terpidana kasus korupsi tetap dapat merasakan keuntungan dari hartanya yang diinvestaskan. “Katakanlah (harta hasil korupsi) masuk ke bank diinvestasikan, kan ada untungnya,” ujar penulis Tafsir Al-Misbah itu.
“Jadi keuntungan yang walaupun bukan korupsi, harusnya diambil juga sehingga ia jadi miskin,” tutur dia lagi.
Quraish Shihab mewanti-wanti harta dari perbuatan korupsi sifatnya haram dan buruk. Sehingga, bila diberikan kepada anak atau keluarga, bisa berdampak buruk pada karakternya.
Ia pun mengisahkan ada seorang ibu yang mendapat anugerah anak-anaknya sukses. Lalu apa rahasianya, ibu itu menjawab ia tidak pernah sekali pun memberi makan haram pada anaknya.
“Kata Nabi, setiap daging yang tumbuh dari makanan haram maka neraka tempatnya,” kata Quraish.
Ia memandang, salah satu faktor yang penting dalam masyarakat adalah peranan istri dan anak. Keluarga bukan sekadar mendorong suami agar tidak korupsi. Anggota keluarga itu harus menghalangi anggota keluarga lainnya untuk tidak melakukan perbuatan haram tersebut.
Menurut Quraish Shihab, anggota keluarga lainnya yang tidak tahu bahwa mereka hidup dari hasil korupsi tidak akan mendapat hukuman.
“Tetapi, orang tua berkewajiban mencari tahu setiap penghasilan lebih anaknya. Ayah atau ibu kalau melihat anaknya mempunyai kelebihan, dia harus bertanya dari mana sumbernya ini. Istri juga begitu, kalau dia tahu gaji suaminya hanya terbatas sekian,” ujarnya.
Menurut Quraish Shihab, jika sumber penghasilannya jelas, anggota keluarga akan lebih nyaman.