Berdasarkan penelitian pakar komunikasi, kata-kata hanya menyumbang 7 persen; suara menyumbang 38 persen; sementara bahasa tubuh menyumbang 55 persen bagi kesuksesan berbicara. Faktor-faktor tersebut menuntut tenaga pendidik untuk peka dan terus meningkatkan kompetensi diri dalam memberikan pengajaran.
Menurut Divi, guru sebagai pengajar memiiki modal untuk menjadi seorang public speaker. Seorang guru terbiasa memperkaya diri dengan literasi sebagai bahan pengajaran untuk dibagikan kepada murid. Apabila modal tersebut dilengkapi dengan penyampaian lewat public speaking yang baik maka KBM akan lebih menyenangkan bagi guru dan murid.
“Kita harus mengenal siapa yang menjadi audience dan behaviournya untuk menyesuaikan konsep pengajaran serta cara penyampaiannya (delivery). Guru memiliki audience gen z dengan karakteririk kreatif, Inovatif, Info,” ucapnya.
“Oleh sebab itu para guru wajib mengembangkan diri, beradaptasi dengan penggunaan teknologi dalam penyampaian (delivery) materi pelajaran berupa konten yang menarik,” katanya.
Salah satu kendala paling besar dalam public speaking, menurut Divi adalah kurangnya kepercayaan diri (self-confidence) sehingga menimbukan rasa gugup. Padahal memiliki kepercayaan diri yang baik akan sangat berguna untuk memberikan ketenangan, mengontrol bahasa tubuh (gesture) serta intonasi suara saat berbicara di depan umum.
“Kepercayaan diri bisa dipupuk dengan berlatih berbicara di depan kaca. Kita bisa belajar memformulasikan kata untuk membentuk makna sambil melatih gesture yang baik. Jangan takut salah saat berbicara di depan umum dan buat semenarik mungkin agar siswa tetap antusias mengikuti proses pembelajaran,” ujarnya.
Dari penyelenggaraan kedua di tahun 2021 ini, Satkaara Berbagi telah menghimpun tenaga pendidik dalam sebuah komunitas yang diberi nama Komunitas Guru Satkaara Berbagi (KGSB). Harapannya, KGSB mampu menjadi wadah bagi para guru untuk saling berbagi, berdampak dan bernilai bagi dunia pendidkan yang lebih baik di masa depan.
“Kami berterima kasih kepada RGBK, para narasumber, serta para guru yang membantu terlaksananya rangkaian program Webinar Satkaara Berbagi 2021. Secara reguler, melalui KGSB kami juga akan mengadakan kegiatan webinar lainya. Kami akan berkolaborasi dengan berbagai mitra yang memiliki kepedulian serupa. Semoga kontribusi Satkaara Berbagi ini dapat meningkatkan kapabilitas dan kompetensi dari para tenaga pendidik, serta kualitas pendidikan di Indonesia,” ungkap Ruth.