MATA INDONESIA, JAKARTA – Raja Malaysia, Yang Dipertuan Agung Sultan Abdullah Ri’ayatuddin al-Mustafa Billah menujuk Ismail Sabri Yakoob untuk menduduki posisi Perdana Menteri Malaysia.
Ismail Sabri menggantikan posisi Muhyiddin Yassin – yang mengundurkan diri pada Senin (16/8) setelah pertikaian koalisi yang membuatnya kehilangan mayoritas. Dan dukungan perdana menteri baru oleh aliansi yang sama menimbulkan kekhawatiran bahwa ia juga akan memimpin pemerintahan yang tidak stabil.
Ismail Sabri akan dilantik pada Sabtu (21/8), keterangan tersebut diungkapkan oleh pihak istana. Ismail Sabri memperoleh dukungan sebanyak 114 suara dari 222 anggota parlemen.
“Yang Mulia berharap dengan penunjukan perdana menteri baru, krisis politik dapat segera berakhir dan semua anggota parlemen dapat bersatu untuk mengesampingkan agenda politik,” katanya dalam sebuah pernyataan, melansir Reuters, Jumat, 20 Agustus 2021.
Raja Al-Sultan Abdullah sebelumnya mengatakan perdana menteri baru harus menghadapi mosi tidak percaya di parlemen untuk membuktikan mayoritasnya.
Penunjukan Ismail Sabri sekaligus mengembalikan jabatannya ke Organisasi Nasional Melayu Bersatu (UMNO), ‘partai tua besar’ Malaysia, yang terpilih dalam pemilihan umum tahun 2018 – setelah skandal bernilai miliaran USD di dana negara 1Malaysia Development Berhad (1MDB).
Politisi UMNO menghadapi tuduhan korupsi termasuk Presiden Ahmad Zahid Hamidi dan mantan Perdana Menteri Najib Razak, yang dihukum tahun lalu atas skandal multi-miliar USD di dana negara 1MDB.
Kedua pria itu menyangkal melakukan kesalahan. Mereka tetap sangat berpengaruh dan termasuk di antara anggota parlemen UMNO yang menarik dukungan dari Muhyiddin.
Sementara Ismail Sabri menjadi perdana menteri ketiga Malaysia sejak pemilihan 2018, setelah UMNO menarik dukungannya untuk Muhyiddin bulan lalu, dengan alasan kegagalannya mengelola pandemi Covid-19.
“Dengan mayoritas tipis, dia perlu memastikan bahwa dia tidak menghadapi pemberontakan dari mereka yang mengincar posisinya,” kata Sivamurugan Pandian, seorang analis politik di Universitas Sains Malaysia.
Untuk informasi, Ismail Sabri yang berumur 61 tahun merupakan politikus Malaysia yang pernah menjabat sebagai Wakil Perdana Menteri ke-13 merangkap Menteri Pertahanan Malaysia di Kabinet Muhyiddin Yassin dan mantan Menteri Senior Keamanan dan Persatuan.