Sah! Gerindra Tolak Kursi Menteri

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Partai Gerindra tak menampik adanya tawaran posisi menteri di kabinet baru Jokowi nantinya. Bukan hanya menteri, tawaran untuk menjadi duta besar pun datang.

Namun, Dewan Penasihat DPP Partai Gerindra Muhammad Syafii berkata, pihaknya tidak mungkin menerima tawaran tersebut karena memilih sebagai oposisi.

“Rumor itu terus bergulir. Tapi kita memilih jadi oposisi, enggak mungkin kita terima tawaran itu,” kata Syafii di Jakarta, Senin 1 Juli 2019.

Meski mengambil jalan oposisi, Syafii menegaskan bahwa bukan berarti Gerindra memusuhi koalisi pemerintahan. Hanya saja, menurutnya, Gerindra ingin membangun sistem check and balance.

Ia menyebut, Prabowo Subianto sebagai Ketua Umum Gerindra pasti menginginkan demokrasi yang sehat, sehingga partainya lebih condong memilih jadi oposisi.

Ia menegaskan, sampai saat ini Gerindra belum menentukan posisi politiknya setelah kekalahan Prabowo dari petahana Jokowi. Prabowo disebutnya masih harus mendengar dulu pendapat para pakar.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini