Sah! Demokrat Cabut dari Koalisi Prabowo-Sandi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Setelah MK memutuskan menolak seluruh permohonan gugatan Prabowo-Sandiaga, Demokrat langsung tancap gas keluar dari Koalisi Adil Makmur.

Menurut Waketum Demokrat Syarif Hasan, koalisi Prabowo-Sandiaga sudah berakhir dengan adanya putusan MK tersebut. Ia berkata saat ini sudah ada presiden dan wakil presiden yang sah terpilih, yakni Jokowi-Ma’ruf.

“Sejak awal Demokrat bergabung dengan komitmen mendukung Prabowo-Sandiaga. Setelah putusan MK, koalisi sudah berakhir, jadi Demokrat mundur dan keluar,” kata Syarif di Jakarta, Sabtu 29 Juni 2019.

Ia juga menuturkan bahwa saat ini Demokrat masih belum menentukan sikap setelah putusan MK tersebut. Namun, ia berkata pihaknya masih terus membangun komunikasi dengan parpol lain.

Syarief menjelaskan, pelantikan anggota DPR RI serta pelantikan presiden dan wakil presiden baru akan dilakukan pada Oktober mendatang. Jeda waktu yang ada saat ini akan dimanfaatkan Demokrat untuk membangun hubungan dengan berbagai parpol.

Eks Menteri Koperasi dan UKM ini mengisyaratkan siap berkoalisi dengan pemerintah, jika memiliki visi misi yang sama.

Syarief menambahkan, berkoalisi dengan pemerintah tidak harus menempatkan kadernya di kursi Menteri Kabinet, karena hal itu adalah hak prerogatif presiden.

Bagi Partai Demokrat, kata Syarif, yang lebih utama, apakah pemerintah mau menerima dan menjalankan 14 program prioritas Partai Demokrat.

“Kalau pemerintah komit untuk menjalankan, kami akan mendukung,” ujar Syarif.

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini