MATA INDONESIA, JAKARTA – Komite Olahraga Nasional Indonesia atau KONI Pusat resmi melantik Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia atau PB PRSI periode 2021-2025 pimpinan Anindya Novyan Bakrie.
Pelantikan berlangsung hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat termasuk SWAB antigen, di Hotel Fairmont Jakarta, Kamis, 2 September 2021.
Pengurus yang hadir terbatas, dan pengurus lainnya yang dilantik hadir secara virtual. Pengurus PB PRSI dilantik Ketua Umum KONI Pusat, Letjen TNI (purn) Marciano Norman dan acara juga dihadiri Menpora Zainudin Amali serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno.
Pengurus yang hadir di antaranya Sarman Simanjorang (Waketum I), Reswanda (Waketum II), Ali Patiwiri (Sekjen), Achmad Audinazta (Wasekjen), Sahid Mahudie (Bendahara), Reva Deddy Utama (Ketua Bidang Tim Nasional), Ade Sjam (Kabid Organisasi), Zoraya Perucha (Kabid Humas, Media & Promosi), Noviandri Daftuni (Kabid Revitalisasi dan Pengadaan Sarana dan Prasarana).
Usai pelantikan, Anin berharap PB PRSI bisa memberikan andil besar untuk mensukseskan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) yang tengah digaungkan pemerintah.
“Terima kasih kepada Kemenpora dan KONI Pusat yang telah berkolaborasi memberikan support kepada akuatik. Ini memberikan semangat PB PRSI untuk bisa mensukseskan DBON. Semoga dengan adanya DBON, akuatik bisa lebih terencana dan terstruktur dengan sistem yang kuat sehingga bisa memberikan sumbangsih kepada Indonesia,” ujar Anindya Bakrie.
Menpora Zainudin Amali berharap, akuatik bisa meningkatkan prestasi dengan adanya DBON. karena PB PRSI menaungi lima cabang olahraga renang, polo air, renang artistik, loncat indah dan renang perairan terbuka.
“Pemerintah menaruh besar kepada Kepengurusan PRSI pimpinan Anindya Bakrie, supaya bisa berkontribusi dan menyumbangkan prestasi-prestasi yang membanggakan. Karena akuatik cabang olahraga sangat besar peluangnya untuk menorehkan prestasi,” ujar Menpora Amali.
“Pemerintah telah menyiapkan Desain Besar Olahraga Nasional (DBON) dan akuatik berada di dalamnya. Tantangan pengurus sekarang harus bisa memanfaatkan peluang ini dan berharap keberadaan DBON untuk mengembangkan akuatik,” ungkapnya.