MINEWS, JAKARTA – Kabar duka menyelimuti ratusan karyawan Bukalapak. E-commerce unicorn asal Indonesia ini dikabarkan melakukan pemangkasan jumlah karyawan secara besar-besaran, lantaran diduga bangkrut.
Mirisnya, pemutusan hubungan kerja tersebut diduga dilakukan Bukalapak hanya melalui email ke masing-masing ‘korban’ pemangkasan. Hal tersebut diungkap sumber MINEWS.ID.
“Iya via email kami di PHK. Teman-teman lain di beberapa divisi seperti engineer, marketing, dan costumer service juga menjadi ‘korban’,” ujar sumber MINEWS, Selasa 9 September 2019.
Tak hanya itu, Bukalapak pun dikabarkan menutup kantornya yang berada di Medan dan Surabaya.
Yang menyedihkan, seluruh karyawan yang masuk daftar pemecatan harus mengembalikan seluruh inventaris kantor. “Kalau gak dibalikin, bakal kena potong gaji. Jadi kita disuruh datang ke hotel untuk balikin inventaris kantor juga,” kata sumber lagi.
“Jadi di email untuk datang ke hotel, untuk dipecat barengan gitu di sana.”
Dari berbagai sumber yang dikumpulkan, Bukalapak mendapatkan suntikan modal dari berbagai pihak seperti Ant Financial, Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, GIC dan Grup Emtek.
Dalam keterbukaan Bursa Efek Indonesia tertanggal 27 Mei 2019, PT Kreatif Media Karya (KMK) yang dimiliki 99,9 persen oleh PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (Emtek) memiliki porsi cukup besar dalam Bukalapak. Tercatat, KMK memiliki 35,17 persen dari total saham Bukalapak.
Hingga kini, manajemen unicorn Indonesia yang keempat ini belum mendapatkan respons hingga berita ini dinaikkan. MINEWS.ID pun membuka peluang untuk Bukalapak untuk mengklarifikasi berita ini.