Sabet Emas di Olimpiade Tokyo, Kemenpora Janjkan Bonus Rp 5 Miliar

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Pertandingan olahraga di Olimpiade Tokyo bakal dimulai sejak Sabtu 24 Juli hingga 8 Agustus 2021. Indonesia sendiri menerjunkann 28 atlet andalannya.

Tokyo Jepang mengingat pesta olahraga empat tahun sekali ini akan dibuka mulai 23 Juli 2021.

Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kemenpora, Chandra Bhakti mengatakan apabaila para atlet berhasil meraih prestasi emas di Olimpiade Tokyo 2020, pemerintah akan memberikan bonus yang menyentuh angka 5 Miliar Rupiah.

“Ukurannya meraih prestasi itu tak mudah. Perunggu atau perak saja sulit, apalagi emas. Jadi, bonusnya tak akan lepas dari nilai Rp5 miliar itu, bahkan biasanya diberikan sebelum keringat atlet kering, nggak menunggu lama-lama,” kata Chandra Bhakti.

“Bonus itu bentuk lain penghargaan, saya yakin nilainya tidak kurang dari Rp 5 miliar. Mudah-mudahan di Tokyo, itu lebih dari nilai tersebut,” katanya.

Di lain sisi, Presiden NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari mengusulkan bukan hanya peraih medali di Olimpiade saja yang diberikan. Namun, dia berharap pemerintah memberikan bonus terhadap atlet yang sudah lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.

“Karena perjuangan untuk bisa meraih tiket itu sangat sulit dan butuh perjuangan yang keras mengingat negara lain juga menginginkannya. Rasanya, atlet yang lolos ke Olimpiade patut juga diberikan penghargaan. Di Olimpiade Rio de Janeioro 2016 lalu, atlet yang lolos mendapatkan bonus Rp 100 juta,” katanya.

Indonesia mengirimkan 28 atlet di Olimpiade Tokyo 2020 tersebar di beberapa cabang olahraga seperti angkat besi, panahan, bulutangkis, menembak, atletik, dayung, dan surfing.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Resmi Jadi Kader NasDem, Sutrisna Wibawa bakal Bersaing Ketat dengan Bupati Gunungkidul

Mata Indonesia, Yogyakarta - Mantan Rektor Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Sutrisna Wibawa, telah resmi bergabung sebagai kader Partai Nasional Demokrat (NasDem). Hal ini jelas memperkuat dinamika politik Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Gunungkidul 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini