MATA INDONESIA, JAKARTA-Proses pembangunan rumah susun (Rusun) untuk anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang bertugas di Komando Resor Militer 133/Nani Wartabone Kodam XIII/Merdeka, akhrinya rampung dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Rusun satu tower yang dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), memiliki 44 unit hunian menghabiskan anggaran Rp21,5 miliar.
“Pembangunan Rusun, merupakan salah satu upaya pemerintah untuk mengoptimalisasikan lahan yang ada untuk hunian. Salah satu target pembangunan Rusun itu, adalah untuk tempat tinggal anggota TNI yang bertugas di daerah,” ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto, di Jakarta.
Kepala Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi I Ditjen Perumahan Kementerian PUPR, Recky W. Lahope, menjelaskan telah mengecek lokasi pembangunan Rusun yang berada di Kecamatan Limboto, Kabupaten Gorontalo.
Dari hasil peninjauan lapangan diketahui, bahwa pelaksanaan pekerjaan pembangunan Rusun tersebut telah selesai pengerjaannya.
Tampak hadir mendampingi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Rumah Susun dan Rumah Khusus Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo, Faharudin, PPK Rumah Swadaya dan RUK Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Gorontalo, Elvira Monayo, PPK Rumah Susun Satker Provinsi Sulawesi Utara, Lani Mamudi.
“Kami tengah menyiapkan proses serah terima aset kepada pihak pengelola yakni Korem 133/Nani Wartabone Kodam XIII Merdeka. Pembangunan Rusun itu sebagai bentuk perhatian dan bagian dari Program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah,” katanya.
Rusun tersebut terdiri dari 44 unit dan terdapat 2 unit khusus untuk penghuni difabel. Tiap unitnya, memiliki tipe 36 dengan fasilitas kamar tidur utama, kamar tidur anak, ruang tamu, dapur, kamar mandi dan ruang cuci dan dilengkapi mebeulair.
Selain itu, terdapat pula fasilitas lainnya seperti ground water tank berkapasitas 80 kubik, instalasi listrik yang mencapai 1.300 watt per unit, CCTV, area parkir, penerangan umum tenaga surya dan tersedia sistem proteksi kebakaran yang terdiri dari smoke detector, fire alarm hydrant interior di setiap lantai serta Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) sebagaimana gedung yang berstatus bangunan gedung negara.