MATA INDONESIA, MOSKOW – Rusia tertarik untuk mengembangkan jaringan 6G. Saat ini mereka telah melewati tahap pengembangan jaringan 5G.
Reuters melaporkan Skolkovo Institute of Science and Technology and the Institute of Radio Manufacturing Science telah menganggarkan 501 juta dollar Amerika pada 2025 mendatang untuk riset standar komunikasi 6G.
Ambisi Rusia mengembangkan teknologi 6G mendapat dukungan pendanaan penuh pemerintah. Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Chernyshenko mengatakan pihaknya menyediakan dana tambahan bagi penelitian dan pengembangan 6G.
Jaringan nirkabel generasi keenam atau 6G merupakan perkembangan dari teknologi 5G. Banyak keunggulan tersendiri dari jaringan 6G, salah satunya mampu menyediakan kapasitas yang lebih tinggi dan latensi yang jauh lebih rendah. Misalnya dalam mendukung komunikasi latensi satu mikrodetik, akan terasa seribu kali lebih cepat daripada throughput satu milidetik.
Lalu tingkat kapasitas dan latensi akan mendukung konektivitas nirkabel, kognisi, penginderaan, dan pencitraan. Dengan 6G, titik akses akan mampu melayani banyak akses ganda pembagian frekuensi orthogonal secara bersamaan.
Kehadiran teknologi 6G diharapkan dapat menjadi wadah kerja sama dengan artificial intelligence (AI). Selain itu, teknologi 6G membuat infrastruktur komputasi yang lebih baik, termasuk keputusan tentang penyimpanan, pemrosesan, dan berbagi data.