MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS kembali menguat di akhir perdagangan Kamis, 22 Juli 2021. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup di level Rp 14.482 per dolar AS atau menguat 0,41 persen.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, peguatan mata uang garuda disebabkan oleh pelemahan dolar AS.
“Dolar melemah karena investor beralih ke aset berisiko yang tercermin dari benchmark imbal hasil Treasury AS 10-tahun yang melanjutkan kenaikan dari posisi terendah lima bulan setelah lelang obligasi 20-tahun yang lemah,” ujarnya, Kamis sore.
Investor sekarang menunggu kebijakan Bank Sentral Eropa (ECB) yang diperkirakan akan mempertahankan sikap dovish dan mengubah strategi untuk pertama kalinya.
Penguatan rupiah juga dipengaruhi sentiment positif dari menurunnya jumlah kasus Covid-10 di Tanah Air. Kemarin, penambahan kasus Covid-19 dilaporkan sebanyak 33.772 orang, turun dari hari sebelumnya 38.257 orang.
“Penambahan kasus kemarin juga merupakan yang terendah sejak 6 Juli, dan sudah cukup jauh di bawah rekor penambahan 56.757 yang dicatat pada Kamis pekan lalu,” katanya.
Terus menurunya kasus Covid-19 memperbesar peluang dilonggarkannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat atau yang saat ini disebut PPKM Level 3 dan 4, pada 26 Juli mendatang.