Rupiah Ditutup Melemah di Akhir Pekan Imbas Penetapan UU Hongkong

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS ditutup melemah di akhir pekan, 3 Juli 2020. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup pada posisi Rp 14.522 per dolar AS atau melemah 1,01 persen.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, pelemahan mata uang garuda disebabkan oleh kekhawatiran pasar soal gesekan diplomatik antara Washington dan Beijing atas kebebasan sipil di Hong Kong. Ketegangan ini terjadi setelah Senat AS dengan suara bulat menyetujui undang-undang keamanan nasional Hongkong, Kamis kemarin.

“Salah satu isi dari kebijakan ini adalah menghukum bank yang melakukan bisnis dengan pejabat Cina yang juga menerapkan undang-undang keamanan nasional baru Beijing untuk Hong Kong, meningkatkan kemungkinan gesekan lebih lanjut antara dua negara ekonomi terbesar di dunia,” ujarnya Jumat sore.

Sementara dari dalam negeri, laju rupiah dipengaruhi oleh rencana Presiden Joko widodo yang akan melakukan pergantian sejumlah menteri dalam kabinet yang dinilai kurang produktif.

“Walaupun kebijakan tersebut merupakan hak proregratif Presiden, namun apa begitu mendesak perombakan tersebut. Sedangkan saat ini negara dalam kedaaan darurat nasional akibat pandemi virus corona,” kata Ibrahim.

Ia pun menyarankan agar Jokowi sebaiknya mengurungkan niatnya untuk merombak kabinetnya atau lembaga-lembaga sampai masalah pandemi corona bisa teratasi.

“Hal ini membuat para pelaku pasar lebih condong terhadap pernyataan presiden sehingga wajar kalau pasar kembali apatis sehingga arus modal asing yang sudah terparkir di pasar dalam negeri kembali keluar dari pasar,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini