Rupiah Diprediksi Balik Menguat Terdorong Optimisme Investor

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Nilai tukar rupiah atas dolar AS diprediksi akan berbalik menguat pada perdagangan Kamis, 2 Juli 2020. Kemarin, rupiah ditutup melemah 0,12 persen ke level Rp 14.282 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim meramalkan rupiah akan menguat terbatas di kisaran Rp 14.250 hingga Rp 14.300 per dolar AS.

Ia mengatakan, laju mata uang garuda hari ini masih akan dibayangi oleh sikap investor yang merespon positif komentar Menteri Keuangan Steven Mnuchin dan Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dalam kesaksian di depan Komite Jasa Keuangan Dewan Perwakilan AS pada hari Selasa.

“Keduanya sanggup untuk berbuat lebih banyak untuk ekonomi AS yang lagi berjuang melawan dampak luar biasa dari wabah virus corona,” ujarnya Rabu sore.

Selain itu, laju rupiah juga dibayangi oleh hasil rilis data purchasing managers’ index (PMI) manufaktur Cina bulan Juni naik menjadi 50,9 dari bulan sebelumnya 50,6. PMI menggunakan angka 50 sebagai ambang batas, di bawahnya berarti kontraksi dan di atasnya berarti ekspansi.

“Dengan demikian, Cina masih mempertahankan bahkan menambah laju ekspansi di bulan Juni sehingga harapan akan kebangkitan perekonomian bisa segera terwujud,” katanya.

Sementara dari dalam negeri, laju mata uang garuda dipengaruhi oleh sikap investor pasca penandatanganan undang-undang keamanan nasional untuk Hong Kong oleh Presiden Cina Xi Jinping, maka ada keuntungan tersendiri bagi pasar dalam negeri.

“Ada kemungkinan aliran modal asing yang terparkir di Hongkong akan kembali mengalir ke pasar dalam negeri, sehingga pemerintah harus melakukan evaluasi kebijakan dan menyiapkan regulasi yang bisa memudahkan pengusaha-pengusaha tersebut untuk memindahkan asetnya,” ujar Ibrahim.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini