Runaway Digenangi Banjir 30 Senti, Halim Alihkan Penerbangan dan Tutup Operasi Sementara

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Banjir Jakarta juga menghentikan aktivitas penerbangan di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur. Hal itu akibat runway Bandara digenangi air setinggi 30 sentimeter.

“Akses jalan bandara juga digenangi air sehingga menyulitkan calon penumpang pesawat menuju bandara,” begitu pernyataan tertulis dari Direktur Jenderal Perhubungan Udara Polana B Pramesti yang dikutip 1 Januari 2020.

Area runway yang tergenang diperkirakan sekitar 500 meter persegi sehingga menyulitkan pesawat mendarat.

Seperti dilaporkan beritatrans, Deputy Executive General Manager (EGM) PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Halim Perdanakusuma, Surahmat, menyatakan terpaksa menghentikan sementara operasional bandara demi keamanan.

Sebanyak empat penerbangan menuju Halim dialihkan ke Bandara Soekarno-Hatta. Empat penerbangan itu dioperasikan Citilink dan Batik Air.

Empat pesawat itu yakni Batik Air ID 7542 dari Yogykarta dan ID7204 dari Balikpapan. Sedangkan Citilink QG111 dari Yogyakarta dan QG 171 dari Surabaya.

Selain itu, ada sembilan penerbangan yang ditunda keberangkatannya dari Bandara Halim. Kesembilannya adalah Pelita Air tujuan Matak, Kabupaten Anambas, Kepulauan Riau, Trans nusa tujuan Matak, Citilink QG 010 tujuan Kualanamu, Citilink QG 140 tujuan Semarang, Citilink QG 120 tujuan Solo, dan Batik Air 7773 tujuan Ambon.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini