MATA INDONESIA, JAKARTA – Sebagian warga Italia kembali turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah terkait virus Corona. Pemerintah Italia menerapkan kebijakan jam malam di sejumlah kota dan memberikan wewenang kepada para walikota untuk menutup lapangan umum mulai pukul 9 malam.
Bukan hanya itu, pemerintah Italia juga meminta menghentikan kompetisi olahraga amatir, menutup pameran lokal, kolam renang, dan gedung bioskop. Jam malam diberlakukan lebih awal untuk kafe dan restoran, serta mewajibkan warganya untuk tetap mengenakan masker di luar ruangan.
Aturan ini diterapkan setidaknya untuk jangka waktu satu bulan. Sederet kebijakan tersebut dilakukan pemerintah Italia guna mencegah naiknya angka penularan virus Corona.
Perdana Menteri Italia, Giuseppe Conte memutuskan untuk tidak melakukan lockdown karena kekhawatiran ekonomi Italia akan lumpuh, seperti yang terjadi di awal pandemic terjadi.
Meski demikian, kebijakan pemerintah Italia mendapatkan protes warganya. Usai Napoli dan Roma yang menggelar aksi unjuk rasa, giliran warga di Turin dan Milan yang menggelar aksi serupa.
Unjuk rasa di Turin berakhir ricuh. Saksi mata mengatakan sejumlah toko mewah, termasuk rumah busana Gucci menjadi sasaran amuk demonstran. Di pusat Kota Turin, sejumlah pemuda turun ke jalan setelah malam tiba, melepaskan petasan dan menyalakan flare. Polisi pun merespons dengan tembakan gas air mata kepada para perusuh.
Sementara di Kota Milan –wilayah tetangga Lombardy yang merupakan daerah dengan dampak terparah akibat wabah virus Corona, para pengunjuk rasa meneriakkan “Kebebasan, kebebasan, kebebasan,” saat menghadapi polisi di pusat kota, melansir Reuters, Selasa, 27 Oktober 2020.