Ribuan Pasang Sandal Enceng Gondok Bakal Diekspor ke Madrid

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kegiatan ekspor di tanah air terus mengeliat. Seperti saat ini, dimana ribuan pasang sandal berbahan serat alami enceng gondok Rawapening bakal diekspor ke Madrid, Spanyol dengan nilai transaksi mencapai 10 ribu Euro.

Kerajinan produk Desa Kesongo, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang ini siap terbang ke asal negeri matador itu pada musim panas nanti.

Pemilik Bengok Craft, Firman Setyaji mengungkapkan, kesempatan Bengok Craft mengikuti pameran dagang Moda En Madrid (MOMAD) 2022, pertengahan September lalu di Madrid berbuah berkah bagi kerajinan receng gondok Tuntang.

“Kami menerima pesanan sebanyak 2.000 pasang sandal berbahan serat alami enceng gondok untuk musim panas, awal tahun 2023 nanti,” katanya.

Dirinya mengatakan produksi sandal serat alam enceng gondok menjadi satu- satunya produk yang dipamerkan pada event MOMAD 2022 di Madrid.

MOMAD merupakan salah satu pameran dagang terkemuka untuk urusan desain serta fesyen di ibu kota negara Spanyol tersebut. “Sehingga mampu mencuri perhatian salah satu buyer,” jelasnya.

Terkait dengan pesanan ribuan sandal serat alami ini, Aji mengaku tidak akan kesulitan untuk memenuhinya. Karena industri kerajinan yang dikelolanya berbasis pemberdayaan warga di sekitar danau Rawapening.

Selama ini ia telah bermitra dengan warga di Desa Kesongo dalam menunjang produksi UMKM nya, mulai dari penjemur batang enceng gondok, penganyam hingga perajin produk jadi.

Untuk seorang pekerja rata- rata mampu menyelesaikan 100 pasang sandal berbahan serat alami enceng gondok per bulan. “Dengan adanya pemesanan ini kami akan menambah tenaga,” tegasnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Jelang Penetapan Kenaikan UMK 2025, KSPSI Gunungkidul Minta Kenaikan UMK Minimal 10%

Mata Indonesia, Gunungkidul - Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) Gunungkidul masih menunggu rapat koordinasi lanjutan penetapan besaran upah minimum kabupaten dan terus mengawal penetapan UMK 2025 di Kab. Gunungkidul agar mencapai target minimal 10%.
- Advertisement -

Baca berita yang ini