Rhenald Kasali: Video Abdul Somad yang Viral Adalah Mobilisasi Orkestrasi

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA - Viralnya video Ustaz Abdul Somad soal salib harus diwaspadai sebagai mobilisasi orkestrasi (MO) atau penggiringan mobilisasi massa. Karena tampak jelas ada kelompok yang sengaja menyiapkan langkah-langkah melakukannya.

“Ujungnya sudah bisa diterka outcomes (hasilnya) dan negosiasi apa yang akan diambil. Memakai anatomi mobilisasi, tampak pemicunya adalah kekalahan (pilpres) kemarin, lalu aksidennya mereka ciptakan yaitu ceramah UAS tiga tahun lalu,” begitu pernyataan tertulis dosen Universitas Indonesia Rhenald Kasali yang dia bagikan melalui WhatsApp Group yang dikutip 20 Agustus 2019.

Rhenald menilai viralnya video tersebut bukan untuk menyulitkan Abdul Somad. Kalau pun ada hanya sedikit saja.

Efek terbesarnya justru sentimen agama tersebut akan menggerakkan atau memobilisasi besar permusuhan dan keuntungan bagi kelompok-kelompok yang akan dibubarkan oleh negara.

Menurutnya semua sudah cukup menjadi cerita yang kuat untuk melakukan mobilisasi yang akan merepotkan negara dan pihak lain.

Dia pun menganjurkan semua pihak harus menahan diri. Kalangan gereja harus menahan jari dan mulutnya agar tidak terpancing memberi kemenangan kepada pihak-pihak tertentu yang sedang bermasalah serta mencari narasi yang relevan.

Menurut Rhenald berita-berita yang beredar akhir-akhir ini cenderung berisi indikasi adu domba.

Hal itu, menurutnya, dimulai dari kasus BUMN, calon menteri, ekonomi masa depan yang sedang gloomy (suram), perpindahan ibukota sampai kasus PLN dan ATM Bank Mandiri yang down. Semuanya bisa membuat kita semua marah.

Maka Rhenald mengharapkan masyarakat bisa memahami situasi tersebut.

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini